BAGI INFO OR PENGETAHUAN 3
Hey… ada lagi nich.. ini tugas dari miss katon.. guru batik disekolahku… semoga ini dapat membantu dan bermanfaat ya… special Thanks to Miss katon, dan my friends: Nieta, Fatkha, Ratih dan Adit…
1. BATIK GARUT
Pada tahun 1945 Batik Garut semakin popular dengan sebutan Batik Tulis Garutan dan mengalami masa jaya antara tahun 1967 s.d. 1985 (126 unit usaha). Dalam perkembangan berikutnya produksi Batik Garutan mengalami penurunan. Karena pesatnya batik printing/batik cap, kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, ketidaktersediaan bahan dan modal, serta lemahnya strategi pemasaran.
Batik Garut selain digunakan untuk kain sinjang, berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan batik Garut, maka Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Beberapa perwujudan batik Garut secara visual dapat digambarkan melalui motif dan warnanya. Warnanya didomiansi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakteristik khas batik garutan.
Sentra batik di Garut salah satunya berpusat di Jalan Papandayan. Kelebihan “batik Garutan” karena masih memakai sistem tradisional pakai pengetelan secara alami dengan menggunakan air merang dan minyak kacang.
Proses pembatikan yang dilakukan di Garut tidak jauh berbeda dengan proses-proses yang dilakukan di daerah-daerah pembatikan lainnya di Jawa. Secara umum proses pembuatan batik garutan melalui tahapan sebagai berikut :
1. PROSES DASAR PADA KAIN
Langkah pertama dalam pembuatan batik ialah memproses kain dasar yang akan di batik, tujuannya ialah untuk mempertinggi kualitas kain sehingga mempermudah penerapan proses-proses berikutnya. Proses dasar pada kain dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :
• Mencuci. kain dicuci dengan tujuan untuk menghilangkan kanji yang melekat pada kain yang berasal dari pabrik. Tujuannya ialah untuk mempermudah ngateli dan pewarnaan. Cara menghilangkan kanji dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan cara perendaman dalam air biasa atau perendaman dengan menggunakan larutan asam.
• Ngateli. Proses ini ialah proses pemasakan kain sebelum dilakukan proses pewarnaan. tujuan dari proses pemasakan ialah menghilangkan zat-zat kimiawi yang menempel pada serat. Proses ini dilakukan dengan cara penyabunan dalam alkali. Zat kimia yang dipergunakan dalam proses ini ialah KCO2 (air abu merang), NaCO2 (soda abu), NaOH (kostik soda). Bahan lain yang dipergunakan ialah minyak kacang, minyak ajrak, minyak nyamplung, dan minyak kelenteng.
• Penganjian. Penganjian dilakukan dengan tujuan untuk menjaga agar susunan benang pada kain tetap stabil dan untuk menjaga agar malam tidak dapat menembus serat benang sehingga mudah dalam proses melorod. Penganjian ini dilakukan dengan mempergunakan larutan kanji cair.
• Nemplong. Proses Nemplong dilakukan dengan tujuan untuk menghaluskan permukaan kain, sehingga kain tersebut memiliki permukaan yang rata. Permukaan kain yang rata sangat dibutuhkan untuk mempermudah proses pemalaman dan pewarnaan. proses ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : kain yang akan dibatik dilipat sebanyak enam belas (16) lipatan kemudian kain itu dipukuli dengan mempergunakan pemukul kayu dan sebagai alasnya dipergunakan sebilah kayu yang permukaanya licin.
2. PROSES PEMALAMAN
Proses pemalaman ialah proses penggambaran di atas kain dengan mempergunakan canting dan cairan lilin (malam) panas. Proses pemalaman ini melalui tiga tahapan, yaitu nglowongi, nembok, mbironi, dan nonyok.
3. PROSES PEWARNAAN
Proses pewarnaan pada batik dilakukan dengan cara celup dingin, dan proses pewarnaan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
• Pencelupan. Proses pencelupan pada batik dibagi dalam beberapa tahapan sesuai dengan jenis zat warna yang harus digunakan. tahap tersebut adalah pencelupan dengan nila, pencelupan dengan naphtol, pencelupan dengan idigosol, pencelupan dengan soga alam, pencelupan dengan ergan soga, dan pencelupan dengan soga garam atau Koppel soga.
• Pencoletan. Pencoletan adalah proses pemberian warna pada bagian-bagian dari corak atau motif yang berukuran kecil dengan mempergunakan kuas yang terbuat dari bambu. Zat warna yang dipergunakan dalam pencoletan ini ialah indigosol, naphtol, dan rapid.
4. PROSES MELOROD
Proses melorod ialah proses menghilangkan lilin atau malam pada kain. penghilangan malam tersebut dilakukan dengan cara merebus kain dalam air mendidih. selain dengan cara melorod, proses penghilangan malam juga dapat dilakukan dengan cara ngerok. pengerokan inipun dilakukan ketika kain berada dalam rebusan air mendidih. Sebelum dilakukan pengerokan kain harus direndam dulu supaya kanji yang melapis kain tersebut menjadi lunak dengan demikian proses pengerokan akan menjadi mudah.
5. PROSES AKHIR
Proses akhir pada batik terdiri dari tiga langkah, yaitu proses pemberian kanji, nyuwuk, dan melipat kain.
• Proses pemberian kanji dilakukan setelah seluruh malam yang menempel pada kain telah berhasil dihilangkan, sedangkan kekentalan kanji yang dipergunakan disesuaikan dengan jenis kain morinya. Kain mori yang kasar, seperti blacu, memerlukan kanji yang kental. Setelah proses pemberian kanji selesai maka kain batik tersebut dijemur hingga kering.
• Nyuwuk. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan permukaan kain batik itu mengkilat. Caranya ialah dengan menggosokkan benda halus ke atas seluruh permukaan kain batik yang selesai di kanji tadi. Dalam proses penggosokan itu dapat pula diberikan lapisan paraffin. Proses nyuwuk biasanya dilakukan pada kain batik yang terbuat dari kain mori yang kasar.
• Melipat kain. Tahap terakhir yang dilakukan ialah melipat kain-kain batik tersebut. pelipatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan dan transportasi.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni budaya yang tak ternilai harganya. Salah satu kekayaan bangsa kita dan warisan lelehur adalah karya seni Batik. Batik pertama kali diperkenalkan di lingkungan keraton Solo dan Yogyakarta dan selanjutnya dikenal dengan batik Keraton sebagai induknya batik dari segala batik di nusantara. Sementara batik yang diproduksi di luar kedua keraton tersebut sering disebut sebagai batik Pesisir. Batik yang terakhir ini memiliki ciri khas dan filosofi yang beragam tak terkecuali batik Garut atau biasa disebut batik Garutan. Batik Garut memiliki motif yang didominasi dengan alam pegunungan yang merupakan background kota garut yang dikelilingi oleh pegunungan yang terkenal di Pulau Sunda tersebut. Selain itu warna batik Garut lebih cerah atau terang karena orang Sunda memang suka dengan warna-warna yang terang.
Dari segi produksi batik tersebut memiliki tiga kelebihan yang mungkin belum dimiliki oleh jenis batik lainnya , antara lain :
1. Rahasia kecemerlangan warna batik Garut terletak pada proses pengetelan atau penggodokan kain katun sebagai bahan dasarnya. Sebelum ditulis dengan cairan malam, sehelai kain katun mengalami proses pengetelan paling tidak selama satu bulan. kain direndam dalam campuran minyak su'uk (minyak kacang) dan air merang, lalu di-injak-injak. Setelah itu, dijemur. kalau sudah kering, proses tersebut diulang berkali-kali selama dua minggu. Dua minggu kemudian kain diembunkan, digantung tanpa terkena sengatan matahari langsung. Idealnya proses pengetelan diberi jatah waktu 40 hari. Dengan proses tersebut menghasilkan warna kain mengkilap, tidak mudah luntur, dan tahan lebih dari 100 tahun.
2. Motif batik Garut dapat diambilkan dari nama si pemesan batik pertama kali. Seperti motif lereng dokter atau motif ginandjar. Sehingga jika ada orang yang memesan motif serupa maka nama motif batik tersebut disesuaikan dengan nama pemesan pertama. Kalau di dunia dotcom ada domain dan subdomain kali ya..
3. Produksi dan penjualan batik Garut tidak bisa didapatkan di sembarang tempat. Biasanya para perajin memiliki tempat produksi sekaligus sebagai galeri batiknya.
Penghargaan Unesco kepada pemerintah Indonesia pada beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa dunia Internasional mengakui batik sebagai warisan karya seni atau budaya asli Indonesia sehingga upaya pelestariannya membutuhkan pemikiran bersama dari semua elemen bangsa ini. Sukses One memandang bahwa pada saat ini batik masih menjadi fashion-nya masyarakat kelas menengah atau menengah atas karena harga kain batik yang belum sepenuhnya terjangkau oleh lapisan masyarakat menengah bawah. Karena itu, sukses one memberikan sebuah ide sederhana yaitu membangun model pemasaran berbasis networking. Model tersebut bagi kalangan pebisnis online sukses pasti tidak asing lagi apalagi jika model matrik yang akan dipergunakan. Maksud penggunaan model pemasaran seperti diatas adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat menengah bawah untuk bisa membeli batik tulis sekaligus berpartisipasi untuk melestarikannya. Semoga hal tersebut dapat bermanfaat bagi pelestarian dan pengembangan batik tulis ditengah-tengah era kompetisi tekstil secara global.
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari, kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. .Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya.
Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
JENIS BATIK GARUT:
1. Batik Tulis Garut - Primis Kencana SuperBatik
Batik Tulis Garut terkenal dengan corak Merak Ngibing (The Dancing Peacock), dan tak ketinggalan pula corak kupu-kupu yang sangat cantik.
2. Batik Tulis Garus - Primis Kencana Xtra
Corak dengan detail yang lebih halus pada type ini menghasilkan Batik yang tidak saja cantik, namun juga menghasilkan kualitas Premium dari sebuah karya seni Batik Tulis.
3.Batik Tulis Garut - Premis Kencana Xtra
Corak klasik mendominasi Batik Tulis Garut Tipe ini, Kupu2, kipas, gambar keraton adalah sedikit contoh dari corak Batik Tulis Garut yang sudah ada sejak zaman dulu.
4. Batik Tulis Garut - Primis Kencana Xtra Plus
Inilah Batik Tulis Garut dengan kualitas Platinum, coraknya adalah pilihan dan hanya dikerjakan oleh para expert. Merak adalah corak andalan yang paling sering muncul pada tipe ini.
5. Batik Tulis Garut - Primis Kencana Tipe Sarung
Berikut ini adalah Batik Tulis Garut tipe sarung (memakai tumpal). Cantik dan Unique !
2. BATIK JLAMPRANG
Motif – motif jlamprang atau di yogyakarta dengan nama nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah krapyak pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain potola dari india yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di pekalongan.
Jlamprang dalam kota pekalongan:
Batik with jlamprang motif or in yogyakarta with nitik name is one that is quite popular batik produced in the region krapyak pekalongan. Batik is a development of this motif fabric potola of india in the geometrical form of stars or sometimes the wind and use the twig ends quadrangular. Batik jlamprang enshrined this into one of the roads in pekalongan.
Ciri batik jlamprang:
Salah satu ciri khas batik jlamprang yaitu dibuat dengan rangkaian titik hingga membentuk pola-pola geometris. Pada perkembanganya batik jlamprang juga disukai kalangan keraton. Sehingga pembatik keraton juga membuat motif serupa dengan jlamprang yang dinamakan dengan nitik.
Batik jlamprang dalam lambing kota pekalongan:
Bermotif batik"jlamprang" memperlambangkan seni batik
Warna cerah dan motif beragam membuat batik pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik solo dan yogyakarta, batik pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif jlamprang, sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera
Sejarah batik Jlamprang:
Perjumpaan masyarakat pekalongan, jawa tengah, dengan berbagai bangsa seperti cina, belanda, arab, india, melayu, dan jepang pada masa lalu telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik di sini. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik pekalongan. Motif itu adalah batik jlamprang diilhami india dan arab, batik encim dan klangenan dipengaruhi peranakan cina, batik belanda, batik pagi sore, dan batik hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan jepang.
Mohon maaf jika ada kesalahan informasi dan sebagainya pada tulisan ini. Harap maklum karena ini sebenarnya hanya kumpulan tugas2 saya… dan saya hanya bermaksud menyimpan dan mungkin juga dapat membaginya, di blog saya ini.. Terimakasih sebelumnya telah membaca Blog saya.. (pembuatan tugas from: berbagai sumber)
Don’t forget… comment guys!