Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta pada lawan jenis. Rasanya indaaah banget. Semua terasa manis. Makanan atau minuman sepahit apapun terasa manis. Dipukul pun tak sakit. (Lebay).
Seperti yang udah kita tau, bahwa setiap keputusan yang kita ambil pasti ada konsekuensinya. Sama seperti jatuh cinta. Berani jatuh cinta, berarti harus berani menerima segala resiko, termasuk PATAH HATI.
Entahlah dari mana asal dua kata yang terdiri dari Sembilan huruf itu. Padahal, kalau dipikir-pikir kan saying banget. Kita Cuma dikaruniakan satu hati oleh Allah. Gak bersyukur banget kalo kita mematahkannya begitu saja. Tapi, percaya atau tidak, aku pernah merasakan perasaan itu, ya PATAH HATI. Ketika patah hati, semua seakan terasa hampa. Hati menjadi remuk, hancur lebur berantakan *bruuk*. Kupikir dalam suasana hati seperti apapun, aku masih bisa makan dengan enak. Ternyata eh ternyata, patah hati membuat nafsu makan hilang entah kemana. Berat badan turun drastis *Alhamdulillah*. Penderitaan gak Cuma sampai di situ. Ketika duduk sendirian di kamar atau di tempat sepi mana pun bayangan sang Mantan selalu menghantui. Kalian udah bisa nebak kan apa yang terjadi saat itu? Ya, benar! Nangis Bombay dan gak berhenti sampai mata bengkak. Tapi, Alhamdulillah itu gak bertahan lama. Karena aku sadar, aku masih punya Allah, keluarga, dan sahabat yang menyayangiku. :D. aku masih ingat pesan mama saat itu. “Kalau kamu gak punya cita-cita, yaudah gapapa tangisi aja dia sampai kamu sakit, sampai sekolahmu berantakan. Itu pilihanmu. Tapi, kalo kamu punya cita-cita, jangan tangisi lagi. Bangkit! Dia punya jalannya sendiri dan kamu juga.”
Kata-kata itu tak akan pernah kulupakan.
Sorry, jadi curcol. :D
Back to the topic. Kita semua pasti gak pengen merasakan patah hati. Apalagi kalo patah hati karena dikhianati. Tapi, yasudahlah itu telah terjadi. Sekali lagi, itu konsekuensi yang harus kita terima. Sekarang tinggal gimana kita mau menyikapinya. Kalu iman ciut, alamat pasti langsung bunuh diri. Tapi, kalo iman kita kuat, kita pasti bisa mengambil hikmah dari patah hati itu.
· 1. Terlepas dari ikatan yang tidak membahagiakan.
Kata seorang teman, “Cinta itu bahagia. Kalau kamu selalu bersedih dan terluka, lepaskan saja.”
Saat patah hati, coba kamu renungkan. Waktu kamu pacaran, kamu lebih sering bahagia atau menangis? Kalo jawabannya lebih banyak nangis, bersyukurlah. Allah telah menyelamatkanmu.
· 2. He’s not the best for Me
Lelaki yang benar-benar baik gak akan mengajak kamu untuk pacaran. Dia akan menyimpan perasaannya sampai saatnya tiba menjadikanmua halal untuknya. Apalagi untuk nyakitin kamu. Dia akan berpikir 1000x untuk melakukan itu. Karena dia sadar bahwa wanita itu makhluk yang harus dimuliakan. Sama seperti ibunya.
· 3. Masih banyak yang menyayangi kita
Coba renungin penggalan lagu ini:
“Dunia belum berakhir bila kau putuskan aku, masih banyak temanku di sini menemaniku”
Saat kamu patah hati, bukan berarti kamu sendiri di dunia ini. Lihatlah lebih dekat bahwa kamu masih punya Allah dan banyak orang yang menyayangimu. Mereka akan selalu ada untukmu dan menghiburmu. Lebih sedih mana, kehilanngan pacar yang bukan berarti jodoh kita atau kehilangan orang tua dan semua orang yang menyayangimu? Hayoo!
· 4. Kembali ke jalan-Nya
Mungkin saat kamu pacaran, waktumu lebih banyak tersita untuk si doi dan kamu sering mengabaikan-Nya. Allah itu pencemburu, kawan. Dia gak ingin cinta kita kepada makhluk-Nya lebih besar dibanding kepada-Nya. makanya dia mengambil orang yang kita cintai itu. Semua itu karena Allah menyayangi kita. Semua itu agar kita sadar dan kembali ke jalan-Nya. sadar bahwa hanya Dia-lah Sang Maha Cinta. Cinta-Nya lebih besar dari cinta seorang kekasih. Percayalah!
Udah tau hikmahnya kan? Mungkin teman bisa nambahin sendiri apa aja hikah yang kalian dapat dari patah hati. Yang harus kita lakukan sekarang adalah besyukur. Bersyukur karena diberi fitrah untuk merasakan cinta. Walaupun pada orang yang tidak tepat. Selain itu, yuk kita membenahi diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga Allah memberikan kita seseorang yang baik pula. Aamiin.
Allah berfirman dalam Q.s. An-Nur: 26.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula.”
Ayat di atas adalah janji Allah. Dan janji Allah benar adanya. Percayalah! So, Say no to PATAH HATI.^^