Karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia – eklampsia
Usia ibu hamil - Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan) (Balai Pustaka, 2002: 1244).
Pre eklampsia – eklampsia hampir secara eksklusif merupakan penyakit pada nullipara. Biasanya penyakit ini terdapat pada wanita usia subur dengan umur yang ekstrim, yaitu pada remaja belasan tahun (< 20 tahun) dan pada wanita yang berumur lebih dari 35 tahun, dan jarang terjadi pada wanita usia antara 20-35 tahun (Anlikha, 2007).
Pre eklampsia – eklampsia hampir secara eksklusif merupakan penyakit pada nullipara. Biasanya penyakit ini terdapat pada wanita usia subur dengan umur yang ekstrim, yaitu pada remaja belasan tahun (< 20 tahun) dan pada wanita yang berumur lebih dari 35 tahun, dan jarang terjadi pada wanita usia antara 20-35 tahun (Anlikha, 2007).
Usia kehamilan
Umur kehamilan adalah masa kehamilan dimulai dari ovulasi sampai dengan lahirnya janin (Sarwono, P, 2002: 89).
Dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Umur kehamilan adalah masa kehamilan dimulai dari ovulasi sampai dengan lahirnya janin (Sarwono, P, 2002: 89).
Dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Kehamilan trimester I di mulai saat konsepsi sampai sebelum umur kehamilan 14 minggu
- Kehamilan trimester II, umur kehamilan 14-28 minggu
- Kehamilan trimester III, umur kehamilan lebih dari 28 minggu sampai 40 minggu
(Riza, Baharuddin, 2006).
Gejala-gejala dari pre eklampsia baru nyata pada usia kehamilan yang lanjut, biasanya pada trimester III, walaupun sebenarnya kelainan sudah terjadi jauh lebih dini yakni pada usia kehamilan antara 8-18 minggu (Rambulangi, J, 2007)
2.3.3 Tingkat pendidikan ibu
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melaksanakan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Soekidjo, N, 2003: 16). Latar belakang pendidikan dapat dijadikan tolok ukur sebagai penilaian data. Jenjang atau tingkat pendidikan dapat dikelompokan menjadi :
- Pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat)
- Pendidikan menengah (SMA atau SMK atau sederajat)
- Pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, doktor)
(Dikbud KBRI, 2003)
Frekuensi pre eklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu tingkat pendidikan yang dimiliki masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan ini berkaitan dengan status sosial ekonomi, yang nantinya akan berkaitan dengan kurangnya pemenuhan gizi selama kehamilan dan anemia pada kehamilan (Ridwanamiruddin, 2007).
2.3.4 Status Gravida
Gravida adalah wanita hamil (Dorland, 2002: 949).
Gravida adalah jumlah kehamilan (Bobak, 2004: 104).
Gravida dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Primigravida, yaitu seorang wanita yang hamil pertama kali
- Multigravida, yaitu seorang wanita yang sudah hamil 2 kali atau lebih (Bobak, 2004: 104).
Pre eklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama atau primigravida. Hal ini diduga karena adanya suatu mekanisme imunologi di samping endokrin dan genetik; dan pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta yang belum sempurna, dan makin sempurna pada kehamilan selanjutnya (Sudinaya, I P, 2007).
Daftar Pustaka Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pre Eklampsia
Balai Pustaka. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 Jakarta: Balai Pustaka.
Anlikha. (2007). Available from http://anlikha.multiply.com/journal/item/2. Diakses jam 11.05 tanggal 23 Maret 2008
Sarwono, P. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakrta: EGC
Riza, Baharuddin. (2006). Kebutuhan Gizi Dalam Tiap Periode Kehamilan. http://www.mediasehat-indonesia.com/cetak/berita.asp?ID2002073435158697 Diakses jam 09.27 tanggal 2 Agustus 2008
Rambulangi, J. (2003). Beberapa Cara Prediksi Hipertensi dalam Kehamilan. Cermin Dunia kedokteran No. 139, 2003. Available from http://cerminduniakedokteran.com. Diakses jam 10.15 tanggal 22 April 2008
Soekidjo, N. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikbud KBRI. (2003). Undang-Undang Pendidikan Indonesia Tahun 2003. Availabel from http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf=undang-undang=pendidikan. Diakses jam 08.45 tanggal 29 April 2008
Dorland, W. A Newman. (2002). Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (1995). Maternity Nursing. Maria and Petter ( Alih Bahasa ). 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Sudinaya, I P. (2007). Insiden Pre Eklampsia Dan Eklampsia Di Rumah Sakit Umum Tarakan Kalimantan Timur Tahun 2000. http://www.cerminduniakedokteran.co.id. Diakses pada jam 11.00 tanggal 23 Maret 2008
Anlikha. (2007). Available from http://anlikha.multiply.com/journal/item/2. Diakses jam 11.05 tanggal 23 Maret 2008
Sarwono, P. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakrta: EGC
Riza, Baharuddin. (2006). Kebutuhan Gizi Dalam Tiap Periode Kehamilan. http://www.mediasehat-indonesia.com/cetak/berita.asp?ID2002073435158697 Diakses jam 09.27 tanggal 2 Agustus 2008
Rambulangi, J. (2003). Beberapa Cara Prediksi Hipertensi dalam Kehamilan. Cermin Dunia kedokteran No. 139, 2003. Available from http://cerminduniakedokteran.com. Diakses jam 10.15 tanggal 22 April 2008
Soekidjo, N. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikbud KBRI. (2003). Undang-Undang Pendidikan Indonesia Tahun 2003. Availabel from http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf=undang-undang=pendidikan. Diakses jam 08.45 tanggal 29 April 2008
Dorland, W. A Newman. (2002). Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (1995). Maternity Nursing. Maria and Petter ( Alih Bahasa ). 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Sudinaya, I P. (2007). Insiden Pre Eklampsia Dan Eklampsia Di Rumah Sakit Umum Tarakan Kalimantan Timur Tahun 2000. http://www.cerminduniakedokteran.co.id. Diakses pada jam 11.00 tanggal 23 Maret 2008