KEANEKARAGAM DAN KLASIFIKASI HEWAN
HOLOMETABOLA
(METAMORFOSIS SEMPURNA)
Disusun oleh:
Nama : Amirul Rosid
NIM : 08008049
Prodi : Pend. Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Para Endopterygota, juga dikenal sebagai Holometabola, adalah serangga dari subclass Pterygota yang melalui khas larva , pupa , dan tahap dewasa. Mereka menjalani radikal metamorfosis , dengan larva tahap dewasa dan berbeda jauh dalam struktur dan perilaku. Ini disebut holometabola atau metamorfosis lengkap.
Para Endopterygota adalah salah satu serangga yang paling beragam superorders , dengan sekitar 850.000 spesies hidup dibagi antara sebelas perintah , mengandung serangga seperti kupu-kupu , kutu , lebah , semut dan kumbang.
Mereka dibedakan dari Exopterygota (atau Hemipterodea) dengan cara di mana sayap mereka berkembang. Endopterygota (berarti harfiah "bentuk bersayap internal") mengembangkan sayap di dalam tubuh dan menjalani metamorfosis rumit melibatkan tahap pupa. Exopterygota ("bentuk bersayap eksternal") mengembangkan sayap di luar tubuh mereka dan tidak pergi melalui tahap pupa. Sifat yang terakhir ini plesiomorphic bagaimanapun dan tidak hanya ditemukan dalam exopterygotes, tetapi juga di kelompok-kelompok seperti Odonata (capung dan damselflies) yang tidak Neoptera tetapi lebih basal antara serangga.
Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi:
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Subpylum : Hexapoda
• Class : Insecta
• Sub Class : Endopterygota
• Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
• Sistem pencernaan makanan
mulut→kerongkongan→lambung depan, lambung otot→lambung kelenjar→usus→anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
• Sistem peredaran darah
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
• Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :
a. mata faset (majemuk)
b. antenac. alat pembuat suara dan alat pendengar
d. alat yang menimbulkan cahaya
• Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
• Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis
Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Siphonoptera
1.NEUROPTERA
Neuroptera berasal dari bahasa Yunani yaitu neuro = saraf dan pteron= sayap, yang berartisayapnya memiliki saraf yang berasal dari venasi dari sayapnya. Seranggaini memiliki dua pasang sayap yang terdapat membran dengan garis-garisvenasi, dan dengan panjang sayap sedikitnya setengah dari panjang sayapdepannya. Tubuhnya ada yang kecil sampai besar dengan ukuran ± 10-50mm. Sebagian besar neuroptera adalah predator dengan mulut yangmemiliki tipe penggigit dan pengunyah. Makanannya yaitu serangga-serangga kecil dan mereka bisa memakan sangat banyak serangga setiap makan. Neuroptera memiliki mata majemuk yang cukup besar, juga antenayang sangat panjang dan tipis seperti benang. Tubuhnya lunak karenaendoskeletonnya tidak banyak mengandung kitin. Mereka hidup nokturnaldan biasa dijadikan mangsa oleh kelelawar.
EKOLOGI
Kelompok serangga dari ordo neuroptera ini hidup nokturnal.Mereka memangsa serangga-serangga kecil namun mereka juga menjadimangsa dari kelelawar. Dan untuk menghindari hal tersebut,neuroptera memiliki sensor ultrasonik kelelawar yang ada di sayapnya.Pada serangga dewasa, mereka akan berhibernasi setelah musimdingin. Dan saat musim semi mereka akan beterbangan keluar. Pada
beberapa larva Chrysopidae memiliki cara berkamuflase yang cukupmengerikan untuk mempertahankan diri dari predator. Merekamenutupi tubuh mereka dengan serangga-serangga yang telah dihisapoleh mereka hingga kering.Mereka hidup di bawah batu atau di bawah vegetasi dan memakanberagam organisme-organisme air yang berukuran kecil. Spesies yangbesar, biasa disebut hellgrammites, membutuhkan waktu beberapatahun untuk mencapai masa kedewasaannya. Dan biasanya hidup didekat air, walaupun mereka juga menyukai cahaya di malam hari.Larva Lacewing merupakan serangga yang memangsa seranggapenghisap dan serangga kecil lainnya. Namun pada beberapaserangga dewasa, ada yang predator dan ada pula yang non-predator yaitu pemakan nektar atau madu pada bunga.
MANFAAT
Serangga predator ini berperan sebagai pengontrol serangga yangmenjadi hama bagi suatu lahan. Serangga yang non-predator,membantu tumbuhan dalam proses penyerbukan, karena ia menghisapnektar dari bunga dan menempel pada polen bunga tersebut danmenyebarkan polen ke bunga lain
CONTOH DARI NEUROTERA
1.Lacewings
2.Myrmeleontidae
LACEWINGS
Para lacewings nama umum yang sering digunakan untuk yang paling banyak dikenal bersih-serangga bersayap - yang lacewings hijau (Chrysopidae) - tetapi anggota sebenarnya sebagian besar Neuroptera disebut sebagai semacam "lacewing".
Karakteristik
Lacewings yang halus mencari, serangga bertubuh lunak dengan lebar sayap yang mulai dalam ukuran 5-150 milimeter dan tubuh hingga 50 milimeter panjang. Seperti namanya sayap mereka muncul renda-seperti dengan urat rumit banyak di seluruh permukaan mereka. Lacewings dapat diakui oleh fitur berikut:
Lacewings yang halus mencari, serangga bertubuh lunak dengan lebar sayap yang mulai dalam ukuran 5-150 milimeter dan tubuh hingga 50 milimeter panjang. Seperti namanya sayap mereka muncul renda-seperti dengan urat rumit banyak di seluruh permukaan mereka. Lacewings dapat diakui oleh fitur berikut:
Memanjang, tubuh lunak
2 pasang bermembran sayap ukuran yang relatif sama
Kompleks sayap venation dengan vena utama bercabang sepanjang tepi bawah sayap. Sayap diadakan tenda-seperti seluruh tubuh saat istirahat
Mandibulate mulut
Relatif besar
Siklus Hidup
Kawin di lacewings bersifat langsung dan betina biasanya bertelur pada atau dalam substrat. Banyak spesies bertelur di ujung batang tipis, yang mungkin melekat pada kayu, daun atau permukaan lain seperti jendela dan dinding rumah. Setelah menetas dari larva rontok rata-rata 3 kali (kadang-kadang 4 atau 5 tergantung pada spesies) sebelum mereka spin sutra kokon di mana untuk menjadi kepompong . Pengembangan biasanya cepat dan beberapa spesies lacewings telah beberapa generasi setiap tahun, meskipun beberapa spesies di wilayah dingin waktu hingga 2 tahun untuk sepenuhnya berkembang.
Kawin di lacewings bersifat langsung dan betina biasanya bertelur pada atau dalam substrat. Banyak spesies bertelur di ujung batang tipis, yang mungkin melekat pada kayu, daun atau permukaan lain seperti jendela dan dinding rumah. Setelah menetas dari larva rontok rata-rata 3 kali (kadang-kadang 4 atau 5 tergantung pada spesies) sebelum mereka spin sutra kokon di mana untuk menjadi kepompong . Pengembangan biasanya cepat dan beberapa spesies lacewings telah beberapa generasi setiap tahun, meskipun beberapa spesies di wilayah dingin waktu hingga 2 tahun untuk sepenuhnya berkembang.
bertelur di ujung batang tipis
Pemberian makanan
Lacewings adalah predator baik sebagai orang dewasa dan larva , meskipun beberapa spesies dewasa mungkin suplemen diet mereka dengan melon atau serbuk sari. Dewasa terutama memakan serangga mengisap getah yang lembut seperti kutu daun dan serangga skala. Kebanyakan larva yang aktif predator dan memiliki rahang dimodifikasi, yang mereka gunakan untuk menangkap serangga kecil dan menyedot perut mereka. Di daerah lebih kering Anda mungkin telah mengamati lubang kecil antlions, yang umum di daerah berpasir. Serangga kecil tersandung ke dalam perangkap lubang di mana mereka meraih dan dimakan oleh Antlion yang menunggu tepat di bawah permukaan.
Italochrysa insignis (CHRYSOPIDAE)
(Hijau lacewing)
(Hijau lacewing)
Habitat
Lacewings yang umum di seluruh sebagian besar Australia dan dapat ditemukan di hampir semua habitat. Mereka adalah umum pada vegetasi asli, seperti eucalyptus berbunga dan di taman pinggiran kota dan rumah. Banyak lacewings seperti lacewings hijau (Chrysopidae) sering tertarik untuk lampu di malam hari dan akan merilis cairan berbau kuat ketika terganggu.
CHRYSOPIDAE dikenal sebagai lacewings hijau dan ditandai dengan memiliki panjang, filiform antena setidaknya setengah selama forewings. Sayap mereka memiliki sel persegi panjang banyak dan tubuh mereka sebagian besar hijau. Dewasa yang umum sepanjang tahun di banyak daerah di negara dengan Chrysopa menjadi genera yang paling umum di Australia. Anggota keluarga NYMPHIDAE ditemukan hanya pada daratan Australia, Tasmania, Lord Howe Island dan di New Guinea. Ini hanya sebuah keluarga kecil dan spesies yang paling umum di sepanjang pantai timur Australia.
MYRMELEONTIDAE
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Upafilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Upakelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Ordo : Neuroptera
Famili : Myrmeleontidae
Genus : Myrmeleon
Species : Myrmeleon frantalis
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.[1]
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".
Daur hidup dan reproduksi
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.[3]
Larva undur-undur dilihat dari dekat
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.
Perilaku
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.
Makanan
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya.Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.
Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur.
2.LEPIDOPTERA
Adalah ordo klasifikasi dari kelas insecta yang didasarkan atas sayapnya
Ordo Lepidoptera bangsa kupu/ngengat mempunyai ciri ciri
Ordo Lepidoptera bangsa kupu/ngengat mempunyai ciri ciri
- Lepidoptera berasal dari bahasa Latin yang artinya sayap bersisik
- Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama namun beberapa diantaranya ada yang predator.
- Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
- Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni.
- Termasuk Endopterygota
- Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit.
- Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
- Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
- Metamorfosisnya melalui stadia : telur - larva - kepompong - Imago (dewasa)
- Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
- Beberapa jenisnya antara lain :
Contoh:
- Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak)
- Tryporiza incertulas Wlk (Penggerek batang padi kuning )
- Bombyx mori (ngengat sutera)
- Attacus atlas (kupu-kupu gajah)
- Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari)
- Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)
- Spodoptera litura ( Ulat grayak)
- Corcyra cephalonica (Stain.) Ngengat
3.SHIPONOPTERA
Ordo Siphonoptera mempunyai ciri ciri :
— Tidak bersayap,
— Termasuk endopterygota,
— Bermata tunggal,
— Metamorfosisnya sempurna,
— Mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap.
Contoh dari ordo shiponoptera antara lain Ctenocephalus cannis (kutu anjing), Ctenocephalus felis (kutu kucing), Pulex irritan (pinjal manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus). Dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membahas mengenai Ctenocephalus felis (kutu kucing) dan Xenopsylla cheopsis (kutu tikus)
BAB III
PENUTUP
Peranan Insecta dalam Kehidupan
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
Insecta yang menguntungkan :
- Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
- Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
- Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
- Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
- Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
- Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain :
- Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
- Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
- Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
- Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
- Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
- Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
- Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amalia. Pertumbuhan dan Perkembangan Biologi. http://www.authorstream.com/Presentation/AmaliaAhmad-pertumbuhan-dan-perkembangan-biologi. diakses tanggal 18 desember 2011
Anonim. 2010. Insecta. http//www. Google.com/SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG.htm. diakses tanggal 25 desember 2011.
Anonim. 2008. Holometabola.http://qi206.wordpress.com/2008/07/07/77/. Diakses tanggal 18 Desember 2011
Ganesh. 2010. Insecta.http://ganeshbieterz.blogspot.com/2010/05/insekta.html. diakses tanggal 18 desember 2011
Irma. 2010. Holometabola. http://my.opera.com/irmasmall/blog/daslintan diakses tanggal 18 desember 2011
Kastawi Yusuf,Drs. 2005. Zoologi Avertebrata. Surabaya: UM Press
PERHATIAN:
SELAMAT MENCOPAST
HEHEHEHE..