Cara Untuk Melakukan Survival/ Ways To Perform Survival FOR GENERAL NATURE LOVERS


Cara Untuk Melakukan Survival

(sumber: buku Ganesha Pecinta Alam. Ponorogo: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponorogo.)

I) Pendahuluan

            Secara etimologis, survival berarti mempertahankan hidup. Survival adalah tindakan paling awal yang dilakukan makhluk hidup yang mempertahankan hidupnya, dalam keadaan lingkungan yang membahayakan (darurat) selama mungkin, sampai mendapatkan pertolongan.

            Orang yang senang berpetualang, baik di gunung, di hutan atau di tempat lain, harus selalu sadar akan resiko yang aka nada pada kegiatan tersebut. Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat merupakan suatu factor yang penting dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan alam terbuka.

            Secara umum, sumber bahaya yang dapat berasal dari diri kita sendiri (subjective danger) dan berasal dari lingkungan (objective danger).

            Subjective danger misalnya: kelalaian, persiapan yang tidak matang, pengetahuan yang minimal. Karena sifatnya yang demikian, maka subjective danger ini masih berada di bawah penguasaan atau masih dapat kita control.

            Objective danger merupakan bahaya yang mengancam dari luar kita yang timbul dari lingkungan, misalnya: gempa bumi, banjir, binatang buas, dan lain-lain.;

II) Macam-Macam Survival

1) Survival darat atau hutan (Jungle Survival). Masalah yang dihadapi: hutan, rawa, binatang buas, suku primitive, kesulitan orientasi, dan sebagainya. Keuntungannya: banyak sumber yang dapat dimanfaatkan, misalnya: air, binatang, makanan, bahan bivak, dan sebagainya.

2) Survival Laut (Sea Survival). Masalah yang dihadapi adalah sun burn, gelombang laut, dingin, kurangnya makanan dan minuman.

3) Survival padang pasir (Desert Survival). Masalah yang dihadapi adalah: kurang air, suhu udara ekstrim, bahan makanan kurang, badai padang push.

4) Survival Kutub (Polar Survival). Masalah yang dihadapi adalah: suhu yang dingin, binatang buas, badai salju, dan sebagainya.

III) Tindakan dalam Menghadapi Kondisi Survival

            Pentingnya mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan munculnya kondisi kritis. Hal yang akan dihadapi survivor mencakup 3 aspek, sebagai berikut:

Ø  Psikologis, yakni: panic, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, bosan

Ø  fisiologis, yakni: sakit, lapar, haus, luka, lelah

Ø  lingkungan, yakni: panas, dingin, kering, badai, hujan.

Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Aspek lingkungan dan fisiologis dapat mempengaruhi aspek psikologis. Banyak usaha yang dapat kita lakukan untuk dapat keluar (lolos) dari kondisi survival atau usaha meminimalisir resiko. Setiap huruf dari kata “SURVIVAL” merupakan singkatan dari langkah yang harus kita ingat, bila kita dihadapkan pada situasi atau kondisi survival:

Ø  S, yakni: Size up the situation. Sadarilah kondisi ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri? Apakah ada yang cidera? Berapa banyak persediaan bahan makanan yang tersisa? Dalam lingkungan seperti apakah kita berada?

Ø  U, yakni: Undue Haste Makes Waste. Tindakan yang terburu-buru, cenderung menghasilkan sia-sia. Berpikir dan bertindak dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikir dengan mendalam.

Ø  R, yakni: Remember where you are. Pengenalan akan lingkungan atau daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Adapun yang kita putuskan untuk diam atau pun mencari bantuan. Pengenalan medan merupakan hal yang esensial.

Ø  V, yakni: Vanquish fear and panic. Kuasai rasa takut dan panic. Merasa takut adalah normal dan perlu. Takut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam menghadapi kondisi. Perlu, dengan ini diberikan tambahan energy pada tubuh bilamana yang diperlukan. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak terkuasai, maka rasa takut akan meningkat dan menjadi panic. Panic akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energy. Panic juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang selanjutnya mengakibatkan putus asa.

Ø  I, yakni: Improvise. Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah mengisi waktu yang ada dengan kegiatan yang ditunjukkan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan dasar dengan improvisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang ada. Inilah hal yang terpenting dalam improvisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar sebuah balok, tetapi dapat menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya.

Ø  V, yakni: Value living (Hargailah hidup). Merupakan hal penting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan. Orang dapat bertahan/ improvisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup atau tidak putus asa.

Ø  A, yakni: Act like the natives. Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengetahui dan menguasai medan. Jika bertempu dengan penduduk asli, bersikaplah ramah.

Ø  L, yakni: Learn basic skills. Belajarlah dan latihan teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara otomatis. Berlatihlah dan tambah atau tingkatkan pengetahuan tentang survival.

Dari kata kunci di atas dapat disimpulkan bahwa survival lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa pengetahuan di abaikan.

Berhentilah (stop) untuk berfikir (thinking, menguasai keadaan dan melihat memanfaatkan segala yang ada di sekitar (observe), untuk kemudian menyusun rencana (plan). “STOP”

Ø  S, yakni: Stop

Ø  T, yakni: Thinking

Ø  O, yakni: Observe

Ø  P, yakni: Plan

Perlindungan tidak berupa bangunan yang kita dirikan, tetapi juga baju yang merupakan perlindungan terhadap sakit atau cidera. Jadi, kegiatan yang harus diusahakan adalah:

Ø  Perlindugnan terhadap cuaca (panas, dingin, hujan, angin) dan factor medan (gunung, lembah, rawa, tebing, sungai, dan sebagainya)

Ø  Perlindungan terhadap ganggunan binatang

Ø  Perlindungan terhadap makanan atau minuman yang membahayakan atau beracun.

Ø  Perlindungan yang berasal dari dalam tubuh ktia sendiri.

Ø  Perlindungan terhadap penyakit atau cidera ataupun semakin memburuknya penyakit cidera tersebut, jika sudah terkena.

Permasalahan yang Dihadapi Survivor

            Kondisi cuaca yang ekstrim mengakibatkan survivor dimungkinan kaan menghadapi beberapa penyakit, sebagai berikut:

Ø  Hyportermia, yakni: jika suhu lingkungan lebih rendah dari suhu tubuh maka akan terjadi transfer panas dari tubuh ke lingkugnan sehingga akan menyebabkan hilangnya panas tubuh.

Ø  Sunburn, yakni: kulit terbakar oleh sengatan matahari, biasanya terjadi di daerah yang tinggi di mana lapisan udara yang tipis dan intensitas ultraviolet tinggi.

Ø  sunblind, yakni: buta akibat dari pantulan sinar matahari secara intensif, biasanya terjadi  di daerah bersalju atau laut. Untuk pencegahan disarankan memakai kaca sun glases.

Ø  Heat exhaustion, yakni: muka pucat, rasa mulas, kepala pusing, badan lemah, kejang. Hal ini biasa terjadi di tempat tinggi dan lembab.

Ø  Heat stroke, yakni: kulit panas, kering, keringat berhenti keluar, suhu tubuh naik, denyut jantung naik, sakit kepala dan muntah. Terjadi akibat sengatan matahari langsung.

Ø  Heat Cramps, yakni: kram akibat kehilangan garam di dalam tubuh. Kran terjadi pada otot yang bekerja ters menerus.

Ø  combustion, yakni: rusaknya jaringan tubuh akibat menggumpalnya protein yang terjadi karena tubuh terkena serangan matahari dalam waktu yang lama.

Ø  dehidrasi, yakni: kekurangan cairan tubuh akibat aktifitas yang berlebihan, demam, minim air yang berkadar garam yang tinggi.

Ø  hypoksida, yakni: mata berkunang-kunang, mual, kepala terasa berat akibat kekurangan kadar oksigen dalam udara yang dihirup.

Kebutuhan dalam Survival

            Kebutuhan utama dalam survival adalah sebagai berikut:

1) Bivak

Ø  selokan kecil

Ø  saluran kecil yang menggenang

Ø  genangan air dalam celah batu

Ø  memanfaatkan tumbuhan dan buah untuk di dapatkan airnya.

Untuk air yang menggenang secara kebersihan secara fisik belum terjamin, sehingga tak dapat diminum langsung. Kecuali ini tak dapat berlaku pada pemanfaatan tumbuha dan buah yang dapat diambil airnya. Misalnya: buah kelapa dapat langsung diminum airnya.

            Mengetahui sumber air sangatlah penting. Hal ini akan sangat berarti untuk meberikan perlakuan atau penempatan air tersebut untuk kebutuhan yang cocok. Perasaan yakin akan kebersihan dari air yang akan digunakan akan sangat membantu.

Klasifikasi Air

Klasifikasi air dalam survival dapat kita bagi atas:

1) Air yang dapat diminum langsung, syarat: tidak berwarna dan tidak berbau. Contohnya adalah air dari mata air, sungai, danauh, hujan. Jika tidak diperoleh sumber air, dapat dicari dari tumbuhan yang mengadung air dan tidak beracun.

Bivak adalah tempat istirahat yang sementara untuk menghindari diri dari terpaan angin udara dingin, hujan deras, untuk menjaga energy dari kondisi badan.

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivak:

Pemilihan tempat:

Ø  jangan di tempat yang terbuka (terhindar dari terpaan angin)

Ø  usahakan cari area yang datar dan kering

Ø  jangan terlalu masuk lembah karena pada malam hari akan dingin dan lembab

Ø  jangan terlalu dekat dengan sumber air, untuk menghindari binatang dan banjir

Ø  jangan di bawah tebing, menghindari guguran batu.

Ø  Jangan di dekat pohon kering, lapuk, pohon tinggi.

Ø  Cari tempat yang mudah dijangkau, punggungan utama.

Teknis mendirikan bivak tanah, sebagai berikut:

Ø  Arah angin tegak lurus bivak

Ø  Jangan memuat bivak terlalu tinggi

Ø  Buat api unggun

Ø  Alasi bigak dengan matras atau daun kering

Bahan untuk membuat bivak

Ø  tiang, yakni: ranting, bambu, pohon hidup.

Ø  tali, yakni: tali raffia, ijuk, tali hidup

Ø  alas, yakni: matras, ranting kering, daun kering

Ø  atap, yakni: ponco, kulit kayu, daun, bambu, plastic

2) Air

            Sangat diperlukan untuk setiap aspek kehidupan dan merupakan prioritas utama dalam survival. Jika kita kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Dehidrasi ini terjadi: karena adanya proses penguapan dari tubuh. Keadaan dehidrasi yang berlebih dapat juga menimbulkan kematian.

Sumber air

            Berdasarkan sumber air yang diperoleh, ada yang didapat secara langsung dan ada yang didapat secara tidak langsung.

1) Langsung. Contoh air yang didapat secara langsung:

Ø  air hujan

Ø  mata air yang keluar dari celah batu, dan

Ø  air hujan yang sengaja ditampung.

Biasanya air yang didapat dari sumber langsung menunjukkan sifat fisik yang jernih dan bersih. Tapi belum tentu air tersebut aman untuk langsung diminum. Jadi, hanya dengan dimasak terlebih dahulu air itu akan lebih aman diminum.

2) Tak langsung

Contoh air yang didapat secara tak langsung:

Ø  tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan.

Ø  Tumbuhan yang merambat, misalnya: lumut.

Ø  Tumbuhan khusus, contoh: kantung semar

1) Air yang tercemar dan membutuhkan proses yang rumit sehingga bisa diminum. Contoh; air belerang, air rawa dengan tingkat asam yang tinggi, air dari limbah pabrik, dan sebagainya.

2) Air yang tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum, seperti: air yang tergenang, air berlumpur, air sungai besar, dan lainnya.

Beberapa cara mencegah kehilangan air dalam tubuh:

Ø  Istirahat di tempat teduh, jangan terlalu banyak bergerak

Ø  Jangan merokok

Ø  Jaga badan tetap sejuk

Ø  Kurangi makanan terutama yang berlemak

Ø  Jangan banyak bernafas melalui hidung

Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu masalah yang kritis, jangan makan sesuatu apapun. Sebab air hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus, tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Ways To Perform Survival

(Source: Nature Lovers Ganesha book. Ponorogo: Public High School 1 Ponorogo.)

I) Introduction

Etymologically, survival means survival. Survival is the initial act of living things that sustain life, the environmental conditions that endanger the (emergency) as long as possible, to get help.

People who love adventure, both on the mountain, in the woods or anywhere else, should always be aware of the risks aka tone at the event. Knowledge and understanding of the risks that may be obtained is an important factor in the preparation and implementation of outdoor activities.

In general, the source of the danger that can come from our own (subjective danger) and come from the environment (objective danger).

Subjective danger eg negligence, the preparations were not ripe, minimal knowledge. Because it is so, it is still subjective danger is under control or we can still control.

Objective danger is the danger of our outer environment arising from, for example: earthquakes, floods, wild animals, and others.;

II) Kinds of Survival

1) land or forest Survival (Jungle Survival). Problems encountered: forests, wetlands, wild animals, primitive tribes, difficulty orientation, and so on. The advantage: many sources that can be used, for example: water, animals, food, materials bivouac, and so on.

2) Survival Sea (Sea Survival). Problems encountered are sun burn, ocean waves, cold, lack of food and beverages.

3) Survival desert (Desert Survival). Problems encountered are: lack of water, extreme temperatures, lack of food, desert storms push.

4) Survival Pole (Polar Survival). Problems encountered are: cold temperatures, wild animals, snow storms, and so forth.

III) Action in the Face of Survival Conditions

The importance of survival (survival) associated with the emergence of a critical condition. It will be facing survivors include three aspects, as follows:

 Psychological, namely: panic, fear, anxious, lonely, confused, depressed, bored

 physiological, namely: pain, hungry, thirsty, injured, tired

 environment, namely: heat, cold, dry, storm, rain.

These three aspects are interrelated and influence each other. Environmental and physiological aspects may influence the psychological aspect. Much effort we can do to be able to exit (escape) from the condition of survival or minimize business risk. Each letter of the word "SURVIVAL" is an abbreviation of the steps we have to remember, when we are faced with a situation or condition of survival:

 S, namely: Size up the situation. Be aware of this condition. How does the health of friends and yourself? Does anyone injured? How many of the remaining food supply? In such an environment are we located?

 U, namely: Undue Haste Makes Waste. Hasty action, tend to produce in vain. Think and act wisely. Each step must be thought about deeply.

 R, namely: Remember where you are. Knowledge of the environment or the surrounding area provide a sense of contact that influence the sense of security. As we decided to keep quiet or else seek help. Introduction of field is essential.

 V, namely: Vanquish fear and panic. Master the fear and panic. Fear is normal and necessary. Fear is a normal reaction of the body and prepares the body to function in the face of conditions. Need, with the additional energy supplied to the body when needed. But the fear must be mastered and controlled. If not overwhelmed, then the fear will increase and become panic. Panic will cause people to act in a hurry and throw energy. Panic can also be caused by loneliness, which in turn lead to despair.

 I, namely: Improvise. One way to overcome fear is to fill the time available with the activities shown on overcoming the condition of survival. Accept the existing conditions and based on it, plan, seek basic needs with improvisation. Change your perspective of what is there. This is the most important thing in improvisation. A beam is not simply a beam, but can be a basic ingredient bivouac, fire, clothing, and so on.

 V, namely: Value living (Respect Life). Are important in survival conditions. How does our attitude toward life will affect the ability to be able to survive. People can survive / improvisation, and with that out of the conditions of survival because they value life or do not despair.

 A, namely: Act like the natives. Learn from the locals. They are more aware and mastering battlefield. If bertempu with the natives, be friendly.

 L, namely: Learn basic skills. Learn and practice basic techniques. The best guarantee is to master and understand the techniques and procedures for survival, so pervasive and can be done automatically. Practice and add or increase the knowledge about survival.

Of the above keywords can be concluded that survival is more a mental attitude rather than knowledge acquisition. Nonetheless, this does not mean that the knowledge on ignore.

Stop (stop) to thinking (thinking, control the situation and see the advantage of all that is around (observe), and then develop a plan (plan). "STOP"

 S, namely: Stop

 T, namely: Thinking

 O, namely: Observe

 P, namely: Plan

Protection is not a building that we build, but also clothes that are protective against illness or injury. Thus, the activities to be undertaken are:

 Perlindugnan to the weather (heat, cold, rain, wind) and the factor of terrain (mountains, valleys, swamps, cliffs, rivers, and so on)

 Protection of animal disturbances

 Protection of food or drink harmful or toxic.

 Protection from ktia own body.

 Protection of illness or injury or disease worsening the injury, if it is exposed.

Problems Faced by Survivor

Extreme weather conditions resulted kaan made possible survivors face several diseases, as follows:

 Hyportermia, namely: if the ambient temperature is lower than body temperature there will be a transfer of heat from the body to lingkugnan so will lead to loss of body heat.

 Sunburn, namely: skin burned by the sun, usually occurs at high altitudes where the air is thin layer and high ultraviolet intensity.

 sunblind, namely: the blind result of intensive reflection of sunlight, usually occurs in snowy regions or sea. Recommended for the prevention of sun glass wearing glases.

 Heat exhaustion, namely: pale face, heartburn, headache, weakness, seizures. This is common in high places and humid.

 Heat stroke, namely: skin hot, dry, sweat stopped out, rising body temperature, heart rate up, headache and vomiting. Caused by direct sun.

 Heat Cramps, namely: cramps due to loss of salt in the body. Faucets occur in the muscles being worked ters.

 combustion, namely: the destruction of tissue due to clot protein that occurs when the body attacks the sun in a long time.

 dehydration, namely: lack of body fluids due to excessive activity, fever, minimal water salinity is high.

 hypoksida, namely: dizzy eyes, nausea, head feels heavy due to lack of oxygen in the inhaled air.

Needs in Survival

The main requirement in survival are as follows:

1) bivouac

 small ditch

 small channel that pooled

 puddle in a rock crevice

 utilizing herbs and fruits to get in the water.

For stagnant water in physical hygiene is not guaranteed, so do not be drunk directly. This exception can not apply to the use tumbuha and fruits that can take water. For example: coconut water can be drunk directly.

Knowing the source of water is very important. This will mean a lot to not give the water treatment or placement for matching needs. Feeling sure of the cleanliness of the water that would be used would be very helpful.

Classification of Water

Classification of water in survival can be divided into:

1) The water can be drunk directly, provided that: colorless and odorless. An example is water from springs, streams, danauh, rain. If the water source is not obtained, can be sought from the plants that had the water and non-toxic.

Bivouac is a temporary resting place to avoid themselves from the cold wind, heavy rain, to keep the energy of the body condition.

It should be considered in making the bivouac:

Site selection:

 Do not out in the open (protected from the wind)

 try to find the area of ​​the flat and dry

 not too entered the valley at night due to the cold and damp

 Do not get too close to the water source, to avoid animals and flooding

 Do not under cliffs, avoiding the rock avalanches.

 Do not dry near a tree, weathered, tall trees.

 Find a place that is easily accessible, the main ridge.

Technical set up bivouac ground, as follows:

 Wind Direction perpendicular bivouac

 Do not load too high bivouac

 Make a bonfire

 Cover bigak with mat or dry leaves

Ingredients to make the bivouac

 pillars, namely: twigs, bamboo, tree of life.

 rope, namely: rope raffia, fibers, rope life

 pedestal, namely: mat, dry twigs, dried leaves

 roof, namely: poncho, bark, leaves, bamboo, plastic

2) Water

Indispensable to every aspect of life and is a major priority in survival. If we are short of water can lead to dehydration (lack of body fluids). Dehydration is the case: because of the evaporation process of the body. Excessive dehydration can also cause death.

Water sources

Based on the obtained water sources, there is obtained directly and there are obtained indirectly.

1) Direct. Water samples obtained directly:

 rain water

 springs out of the rock crevice, and

 rainwater deliberately accommodated.

Usually water is obtained from direct sources indicate physical properties clear and clean. But not necessarily the water is safe to drink straight. So, just to be cooked first water will be safe to drink.

2) Indirect

Water samples obtained indirectly:

 jointed plants, such as rattan.

 Plants that propagate, for example: moss.

 Plant specific, example: pitcher

1) The water is contaminated and requires a complicated process so that it can be drunk. Example; sulfur water, swamp water with high levels of acid, waste water from the factory, and so on.

2) The water is polluted but the simple process can be taken, such as stagnant water, muddy water, the water of the river, and others.

Some ways to prevent water loss in the body:

 Rest in the shade, not too much moving

 Do not smoke

 Keep your body stay cool

 Reduce fatty foods especially

 Do not a lot of breathing through the nose

Things to consider is if the water becomes a critical issue, do not eat anything. Because water is only used to carry food through the intestine, but also soften and liquefy the food. Chemical process between the food and the intestine itself in need of water.














.