RESUME
Landasan teori,kerangka berfikir
dan pengajuan hipotesis
Karya prof. Dr. Sugiyono
METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D
A. Pengertian teori
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Teori mempunyai tiga fungsi, diantaranya; menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala .
B. Tingkatan dan fokus teori
Tingkatan teore ada tiga yaitu: Micro, Meso dan macro. Mikro theory adalah sedikit ruang, waktu atau suatu urutan orang-orang yang merupakan konsep itu pada umumnya bukan seluruh abtract. Meso adalah mengukur suatu teori yang mencoba untuk menghubungkan tingkatan mikro dan makro atau ke operte pada suatu tingkatan dasar. Antara. teori tingkatan makro conserns operasi lebih besar dari jumlah keseluruhan seperti institusi sosial, keseluruhan sistem kultur, dan gerakan sosial.
Selanjutnya fakus teori dibedakan menjadi tiga yaitu teori subtantif, teori formal, dan medle range theory. Subtantive teori dikembangkan khusus untuk suatu keprihatinan sosial, seperti hubungan ras. Teori formal dikembangkan untuk suatu konseptual yang luas di dalam teori umum, seperti alat perlengkapan sosialisasi. Sedangkan midle range teori adalah sedikit lebih abtract dibanding penyamarataan empiris atau hipotesis spescific. midle mencakup teori yang dapat digunakan untuk formal suntantive . midle cakupan teori khusus digunakan di dalam sosiologi untuk memandu pemeriksaan empiris. Namun di dalam penelitian Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtantif, karena teori ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.
C. kegunaan teori dalam penelitian
Kegunaan teore dalam penelitian ,pertama digunkan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup,atau konstruk fariabel yang akan diteliti. Kedua prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta atau untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian .yang ketiga kontrol digunakan mencandra dan membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnyaa digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah .
D. Deskripsi teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil–hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel–fvaribel yang diteliti , melalalui pendefinian ,dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadilebih jelas dan terarah.
E. Kerangka berfikir
Karena berfikir merupakan konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasikan sebagai masalah yang penting, maka kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti .
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah dalam penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
TANGGAPAN
Dalam suatu penelitian harus mempunyai Landasan teori agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba, dengan adanya landasan teori ini menjadi ciri bahwa penelitian merupakan cara ilmiyah untuk mendapatkan data .
Dari beberapa hal yang telah penulis paparkan diatas menunjukkan bahwa, dalam suatu penelitian (kuantitatif) peneliti tidak hanya mengumpulkan data, kemudian menulisnya tampa suatu landasan, tetapi peneliti harus mempunyai teori–teori yang cocok dengan rumusan masalah yang akan diteliti, hal ini dilakukan supaya lebih mudah untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena, dengan adanya teori dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa penelitian adalah kegiatan mencari data secara ilmiyah bukan hanya kegiatan menulis saja, dan juga bukan hanya permainan jalan-jalan atau mencari banyak teman .
Setelah peneliti menemukan teori yang cocok dengan rumusan masalah yang akan diteliti maka peneliti harus bisa mendiskripsikan teori tersebut dengan beberapa penjelasan dari variabel–variabel yang akan diteliti dan untuk bisa melakukan hal itu peneliti harus banyak membaca buku seperti kamus, buku teks, jurnal dan sumber –sumber bacaan yang lain. Karena tampa hal itu peneliti tidak akan bisa mendiskripsikan teori yang telah ia cocokkan atau bahkan juga tidak bisa menemukan atau mempertautkan rumusan masalah dengan suatu teori .
Apabila peneliti sudah mendiskripsakan teori maka peneliti harus bisa menemukan atau membuat kerangka berfikir yang dapat menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dan dengan kerangka berfikir tersebut maka peneliti bisa menyusun suatu hipotesis atau kesimpulan sementara. Jadi dalam hal ini peneliti harus banyak membaca buku dan hasil penelitian yang sudah didapat, untuk mengetahui pertautan antara variabel yang diteliti dengan teori yang ditemukan, sehingga dalam menyusun kerangka berfikir dan menyusun suatu hipotesisi maka peneliti harus bisa melaksanakan beberapa proses penyusunan kerangka berfikir agar peneliti bisa memamfaatkan waktu seefisien mungkin sehingga proses penelitian menjadi menyenangkan , lancar ,dan tidak memakan banyak biaya seperti lanhkah- langkah sebagai berikut :
1.menetapkan variabel yang akan diteliti
2.membaca buku dan hasil penelitian
3.deskripsikan mteori dan hasil penelitian
4.analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5.analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
6.sintesa kesimpulan
7.kerangka berfikir
8.penyusunan hipotesis
Hipotesis tersebut harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas, agar tidak menimbulkan banyak penafsiran, dan hipotesis itu juga harus bisa diuji dengan metode–metode ilmiyah.
Dari beberapa hal diatas bisa kita ketahui bahwa dalam suatu penelitian sangat membutuhkan ketelatenan dan pengetahuan atau pengalaman yang memadai dan juga biaya yang cukup agar suatu proses penelitian bisa berjalan lancar.