Publikasi 27/03/2003 07:22 WIB
eramuslim - Seorang pemuda tengah duduk termenung meratapi nasibnya, sejak dilahirkan hingga dewasa, ia hidup dengan satu kekurangan, yakni tak dapat melihat. Seringkali pemuda itu memaki nasib, marah pada keadaan dan menyangka Tuhan tidak adil terhadap dirinya. Ia merasa sebagai orang paling malang di muka bumi. Baginya, buat apa Tuhan menciptakan