Diagnosis dan Penatalaksanaan Endocardial Cushion Defects Pada Anak

Endocardial cushion defects (ECDs) merupakan kelainan yang terjadi akibat defek pada septum atrioventrikular jantung. Secara anatomi, kelainan ini juga disebut atrioventricular septal defects (AVSD. Prevalensi kelainan ini menurut Bronshten M,1 adalah 3 – 7% dari seluruh kelainan jantung bawaan pada anak. Pada fetus, insidensi ini lebih tinggi. Allen et al melaporkan bahwa pada populasi yang berisiko tinggi, insidensi dapat meningkat hingga 17%.1

Endocardial cushion defects merupakan masalah kelainan jantung yang serius yang sering kali sulit ditangani, sehingga pada kebanyakan kasus akan diatasi dengan intervensi pembedahan. Defek yang terdapat pada septum atrioventrikular menyebabkan sebagian darah yang berada di jantung bagian kiri akan mengalir ke jantung bagian kanan. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan beban volume pada bagian jantung kanan, dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa kelebihan volum tersebut. Pada tahap selanjutnya, kerja jantung yang berlebihan akan mengakibatkan kegagalan jantung kongestif.2

Beberapa hal penting yang perlu diketahui pada kelainan bawaan ECDs, terutama tipe totalis, adalah perlunya penegakan diagnosis yang cepat, karena perjalanan penyakit untuk sampai ke taraf gagal jantung relatif cepat, yaitu 1 hingga 2 bulan pertama kehidupan. Temuan klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lain sebaiknya dilakukan secara cepat dan akurat untuk menentukan penanganan yang sesuai dengan derajat penyakit.3

Mengingat pentingnya penegakan diagnosis dan tatalaksana yang cepat dan tepat pada ECDs, maka perlu adanya pemahaman yang lebih baik mengenai kelainan ini sebagai salah satu kelainan jantung bawaan, karena sebagian gejala yang terdapat pada kelainan ini serupa dengan kelainan jantung bawaan lainnya.

[download pdf lengkap]













.