Hipertiroidisme

Makalah Lengkap dapat di Download di http://www.ziddu.com/download/9525984/hipertiroidisme.doc.html


1. Tema blok: Metabolme System


2. Fasilitator:


3. Data pelaksanaan:

  1. Tanggal tutorial: 25 Maret 2008 dan 27 Maret 2008
  2. Pemicu ke-3
  3. Pukul: 07.00-09.30
  4. Ruangan: Ruang diskusi Anatomi-1

4. Pemicu:

Mimi seorang ibu rumah tangga yang berusia 25 tahun, selama 1 tahun ini merasa jantungnya sering berdebar, dan berat badanya juga menurun meskipun mkannya banyak. Dia tidak menderita demam, tetapi merasa kepanasan dan banyak berkeringat. Selain itu Mimi sering diarrhea. Mimi sudah berobat ke paramedis tetapi tidak ada perubahan.

Apa yang terjadi pada ibu Mimi?

More Info:

Ibu Mimi memeriksakan dirinya ke dokter dan dari hasil pemeriksasan ada pembesaran gondok diffuse grade dua dan eksopthalmus. Hasil laboratorium menunjukan bahwa pemeriksaan darah rutin normal, kadar hormon T3: 8 µg/dl, T4: 18 µg/dl dan TSH: 0,001 µg/dl (normal: T3 = 0,15 µg/dl, T4 = 8 µg/dl, TSH = 2 µU/ml. Tekanan darah 140/60 mmHg, denyut jantung/nadi 112×/menit, temperatur tubuh 37,3°C. Pada pemeriksaan feses rutin tidak dijumpai mikroorganisme.

Dokter memberikan obat agar ibu Mimi kembali noramal dan melakukan pemeriksaan antibodi tertentu untuk megetahui penyebab peningkatan hormon T3 dan T4 tersebut.

Bagaimana mekanisme perubahan hormon-homon tersebut diatas dan pengobatan apa yang dapat mengembalikan ibu Mimi ke kondisi normal?

5. Tujuan pembelajaran:

5.1. Memahami proses pembentukan hormon tiroid serta yang mempengaruhinya.

5.2. Memahami fungsi fisiologi hormon tiroid.

5.3. Memahami kelainan fungsi hormon tiroid serta penyebabnya.

5.4. Memahami gejala klinis kelainan fungsi hormon tiroid.

5.5. Memahami terapi pada hipertiroidisme.

6. Pertanyaan yang muncul dalam curah pendapat:

6.1.Bagaimanakah mekanisme pembentukan T3 dan T4?

6.2.Bagaimanakah mekanisme perubahan homon, terutama hormon tiroid?

6.3.Bagaimanakah yang disebut tirotoksikosis dan hipertiroidisme, serta bagaimanapula penyebab terjadinya?

6.4.Bagaimanakah mekanisme pengaturan suhu tubuh dan keterkaitanya dengan hormon tiroid?

6.5.Bagaimanakah terjadinya gejala-gajala pada ibu Mimi?

6.6.Bagaimanakah terapi pada hipertiroidisme?

7. Jawaban atas pertanyaan:

7.1.Mekanisme pembentukan T3 dan T4

Pembentukan T3 dan T4 adalah melalui biosintesis hormon tiroid yang melibatkan tiroglobulin dan metabolisme yodida. Proses biosintesis hormon tiroid melalui beberapa tahap, sebagian besar distimulir oleh hormon TSH, yaitu: a). tahap traping; b). tahap oksidasi; c). tahap coupling; d). Tahappenimbunan atau storage; e). Tahap tahap deyodinasi; f). Tahap proteolisis; g). Tahappengeluaran hormon dari kelenjar tiroid.

Yodida (I-) bersama dengan Na+ dari serum diserap oleh sodium iodin symporter (NIS) kedalam sel tiroid. Proses ini memerlukan energi dan O2 yang diperoleh dari ATP. Aktivitas up take iodida dapat diinhibisi oleh beberapa ion, seperti tiosianat (SCN-), perklorat ( CLO4-), pertechnetat, SeCN dan NO2.

Yodida yang sudah masuk kemudian akan dioksidrasi oleh hidrogen peroksida (H2O2) dan enzim tiroperoksidase (TPO) menjadi yodium (I°). Selanjutnya I° akan menempel panda residu tirosin yang ada pada tiroglobulin (Tg), membentuk 3-monoiodotirosin (MIT) dan 3,5-diiodotirosin. Kemudian molekul MIT dan DIT menggabung menjadi triiodotirosin (T3) dan dua molekul DIT menggabung menjadi tetraiodotirosin (T4).

Tabel 1. Tahap Yodinasi Tiroglobulin Dalam Mensintesis Tiroksin

Tahap yodinasi tiroglobulin dalam mensintesis tiroksin

NADPH Oksidase

NADPH + O2 + Ca++ ------------------------------à H2O2 + NADP

TPO

H2O2 + I- -----------------------------------------------à

TPO

+ Tg-Tyr ---------------------------------------------à Tg-DIT

TPO

Tg-DIT ---------------------------------------------------à T4

Sesudah pembentukan hormon selesai, heormon disimpan di lumen folikel tiroid. Umumnya sepertiga yodium disimpan dalam bentuk T3 dan T4 dan sisanya dalam bentuk MIT dan DIT.

Hormon dikeluarkan dengan teli terbentuknya vesikel endositotik di ujung viliat atas pengaruh TSH. Hasil ahirnya adalah dilepasnya T3 dan T4 (yodotironin) ke sirkulasi. Sedangkan Tg-MIT dan Tg-DIT (yodotirosin) tidak dikeluarkan tetapi mengalami deiodinasi oleh enzim yodotirosin deyodinase.

7.1.Mekanisme perubahan homon

Ada 3 dasar pengaturan faal tiroid, yaitu: a). Thyrotrohpin Reeaising Hormone (TRH); b). Thiroid Stimulating Hormone (TSH) dan c). Autoregulasi.

7.2.1. TRH (Thyrotrohpin Reeaising Hormone)

Hormon ini disintesis di paraventrikularis hipotalamus. TRH ini melewati median eminence, tempat hormon ini disimpan, kemudian dikeluarkan lewat sistem hipotalamohipofiseal ke sel tirotrop hipofisis anterior. Akibatnya sekresi TSH oleh anterior hipfisis meningkat. Peningkatan TSH meregulasi peningkatan eksresi yodotironin oleh kelenjaar tiroid.

Peningkatan yodotironin memberi efek mekanisme umpan balik negatif terhadap terhadap sekresi TRH hipotalamus dan TSH hipofisis.





Gambar 1. Jalur umpan balik positip maupun negatif pada aksis hipotalamus – hipofisis – tiroid. TSHR-Ab = antibodi terhadap TSHr.

7.2.2. TSH (Thiroid Stimulating Hormone)

TSH disintesis oleh sel tirotrop hipofisis anterior. TSH akan berikatan dengan reseptor TSH (TSHr) di membran folikel sehingga akan terjadi efek pada tiroid. Sinyal selanjutnya terjadi lewat protein G (kusus Gsa). Dasi sini akan terjadi stimulus protein kionase A oleh cAMP untuk ekspresi gen yang penting untuk fungsi tiroid seperti pompa iodium, tiroglobulin, pertumbu sel tiroid dan TPO. Efek klinisnya terlihat sebagai perubahan morfologi sel, naiknya produksi hormon, folikel dan faskularisasi bertmbah oleh pembentukan gondok dan peningkatan metabolisme.

Pada morbus graves, salah satu penyakit autoimun TSHr ditempati dan di stimulir oleh imnoglobulin, antibodi-anti-TSH (TSAb = Thiroid Simulating Antibody, TSI = Thiroid Stimlating Immunoglobulin), yang secara fungsional tidak dapat dibedakan oleh TSHr dengan TSH endogen.

7.2.3. Autoregulasi

Pemberian yodium dalam jumlah banyak dan akut akan menyebabkan terbentuknya yodolipid dalam jumlah banyak yang berakibat uptake iodium dan sintesis hormon berkurang, dikenal sebagai efek Wolff-Chaikoff. Efek ini bersifat self limiting.dalam beberapa keadaan mekanisme escape ini dapat gagal dan terjadilah hipotiroidisme.

7.2.Pengertian hipertiroidisme dan penyebab terjdinya

7.3.1. Pengertian

Perlu dibedakan pengertian antara tirotoksikosis dengan hipertiroidisme. Tirotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi, sedangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan kelebihan T3 dan T4.

7.3.2. Penyebab Tirotoksikosis

Kira-kira 70% penyebab tirotoksikosis disebabkan oleh Graves dan sisanya karena multinodular toksik (morbus plumer) serta adenoma toksik (morbus Goetsch). Ciri-ciri morbus Graves adalah hipertiroidisme, optalmopati dan struma difus. Rokok ternyata merupakan faktor risiko Graves pada wanita tetapi tidak pada pria.














.