Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris. Angina pektoris ialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri koronaria. Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan menimbulkan sindroma koroner akut (SKA) atau yang dikenal sebagai serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian.
Mengingat tingginya angka kematian akibat PJK, maka pengambilan keputusan klinis sebagai dasar pengobatan PJK memerlukan evidence based medicine yang tinggi. Salah satu penanganan PJK disamping modifikasi gaya hidup adalah pengobatan konvensional menggunakan obat golongan statin. Studi yang dilakukan MIRACL (Myocardial Ischemia Reduction with Aggressive Cholesterol Lowering) membuktikan pemberian statin mampu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas PJK secara bermakna. Sebelumnya, American Heart Association (AHA) juga mengeluarkan rekomendasi untuk memulai penggunaan terapi penurunan kolesterol, salah satunya adalah statin, saat pasien dipulangkan dari rumah sakit.
Statin merupakan obat antihiperlipidemia atau antikolesterol yang menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase yang berperan dalam proses sintesis kolesterol. Berbagai uji klinik terhadap kejadian kardiak menunjukkan bahwa statin tidak hanya berperan menurunkan kolesterol, tetapi juga memiliki efek non-lipid langsung dan tak langsung, seperti memperbaiki fungsi endotel, mengurangi respons inflamasi, meningkatkan stabilitas plak, dan mengurangi kecenderungan pembentukan trombus. Mengingat pentingnya manfaat statin terhadap penyakit jantung koroner, maka pada makalah ini akan dipaparkan semua hal yang berkenaan dengan penyakit jantung koroner dan statin sebagai salah satu obat untuk menanggulanginya.
[download pdf lengkap]