BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, hasil penelitian penulis dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam menjalankan aktivitasnya PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang kabanjahe telah menggunakan sistem akuntansi online yang disebut BR1Nets (BRI Integrated Network System) dengan unsur-unsur sistem akuntansi yang masih hampir tetap sama dengan sebelumnya seperti bagian perkiraan, buku besar dan data entry, serta laporan. 2. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang kabanjahe : kantor wilayah dan pusat; para pemegang saham; pimpinan cabang; investor; pemerintah/kantor pajak; dan pegawai. 3. Dalam Pelaporan keuangan dari kantor Cabang ke kantor wilayah/pusat PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) menerapkan sistem peneatat,In akuntansi sentralisasi. Laporan yang dihasilkan kantor cabang berupa laporan rekening perantara yang dibuat dalam bentuk nota berdasarkan !Iasil proses kejadian dari sistem online BRINets. Pelaporan keuangan dari
kantor cabang ke kantor pusat dikirim langsung melalui sistem online BRiNets.
4. Hubungan khusus antar kantor cabang yang satu dengan yang lainnya hanya sebatas transaksi khusus tetapi tidak menimbulkan masalah khusus pula terhadap catatan pembukuan masing-masing kantor cabang yang melakukan transaksi khusus tersebut. Kantor Wilayah Medan akan segera menerima laporan transaksi khusus dalam bentuk debit nota dan akan mengenakan beban ke rekening kantor cabang yang bersangkutan. Debit nota yang diterapkan perusahaan tidak seperti debit yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang. Debit nota hanya diperuntukkan bagi kantor cabang dalam menginformasikan ke kantor wilayah mengenai transaksi khusus ataupun akuntansi yang hams dilakukan penyesuaian, 5. Bank Rakyat Indonesia setelah beralih dari sistem manual ke sistem online BRInets mengelompokkan data-data sistem akuntansinya ke dalam 42 rekening suspense yang terbagi lagi dalam 3 Kelompok yakni 6 rekening suspense, 20 rekening penutup, dan 17 rekening perantara.
6. Sistem pengawasan kantor pusat terhadap kegiatan operasional kantor cabat tidak hanya didasarkan atas catatan pembukuan kantor cabang ataupun pelaporan keuangan yang dibuat kantor wilayah di Medan. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan atas semua kegiatan operasional kantor cabang, kantor pusat memberi wewenang kepada kantor wilayah untuk menjalankan fungsi pengawasan yang telah ditentukan sebagai sistem kerja terhadap semua kegiatan operasional yang terjadi pada setiap kantor cabang/unit yang dibawahinya. B. Saran Agar hasil penelitian ini lebih bermanfaat bagi penulis pribadi maupun bagi perusahaan dimana penelitian ini dilaksanakan, maka perlu kiranya kontribusi pemikiran dari penulis sehubungan masalah yang diteliti. Dengan kemampuan yang ada penulis ingin memberikan saran kepada perusahaan sebagai behkut : Banyaknya transaksi yang terjadi selama periode akuntansi terutama dalam hal transaksi dan hubungan antar kantor cabang maupun dengan pusat telah menimbulkan Pos Terbuka yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Untuk mengurangi sering munculnya Pos Terbuka ini perlu kiranya perusahaan untuk membuat laporan rekening perantara setiap hari, jadi ketika terjadi transaksi antar kantor cabang maupun dengan kantor pusat, laporan rekening perantara tersebut dapat dikirirn secepatnya sehingga dapat secepatnya dibukukan sehingga tidak timbul lagi Pos Terbuka. Dan juga dalam pengirim aplikasi laporan rekening perantara tersebut dapat menggunakan jasa kurir (pengirim) yang paling cepat dan hemat, sehingga tercipta efektifitas dan efisiensi kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.Penerapan sistem akuntansi BRINets pada perusahaan dianggap telah tepat, dan sebaiknya sistem pelaporan aplikasi laporan rekening perantara dapat juga dikembangkan menjadi sistem berbasis online. Sehingga dapat lebih cepat claim pembuatan laporan konsolidasi yang dibutuhkan oleh Kantor Pusat.
kantor cabang ke kantor pusat dikirim langsung melalui sistem online BRiNets.
4. Hubungan khusus antar kantor cabang yang satu dengan yang lainnya hanya sebatas transaksi khusus tetapi tidak menimbulkan masalah khusus pula terhadap catatan pembukuan masing-masing kantor cabang yang melakukan transaksi khusus tersebut. Kantor Wilayah Medan akan segera menerima laporan transaksi khusus dalam bentuk debit nota dan akan mengenakan beban ke rekening kantor cabang yang bersangkutan. Debit nota yang diterapkan perusahaan tidak seperti debit yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang. Debit nota hanya diperuntukkan bagi kantor cabang dalam menginformasikan ke kantor wilayah mengenai transaksi khusus ataupun akuntansi yang hams dilakukan penyesuaian, 5. Bank Rakyat Indonesia setelah beralih dari sistem manual ke sistem online BRInets mengelompokkan data-data sistem akuntansinya ke dalam 42 rekening suspense yang terbagi lagi dalam 3 Kelompok yakni 6 rekening suspense, 20 rekening penutup, dan 17 rekening perantara.
6. Sistem pengawasan kantor pusat terhadap kegiatan operasional kantor cabat tidak hanya didasarkan atas catatan pembukuan kantor cabang ataupun pelaporan keuangan yang dibuat kantor wilayah di Medan. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan atas semua kegiatan operasional kantor cabang, kantor pusat memberi wewenang kepada kantor wilayah untuk menjalankan fungsi pengawasan yang telah ditentukan sebagai sistem kerja terhadap semua kegiatan operasional yang terjadi pada setiap kantor cabang/unit yang dibawahinya. B. Saran Agar hasil penelitian ini lebih bermanfaat bagi penulis pribadi maupun bagi perusahaan dimana penelitian ini dilaksanakan, maka perlu kiranya kontribusi pemikiran dari penulis sehubungan masalah yang diteliti. Dengan kemampuan yang ada penulis ingin memberikan saran kepada perusahaan sebagai behkut : Banyaknya transaksi yang terjadi selama periode akuntansi terutama dalam hal transaksi dan hubungan antar kantor cabang maupun dengan pusat telah menimbulkan Pos Terbuka yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Untuk mengurangi sering munculnya Pos Terbuka ini perlu kiranya perusahaan untuk membuat laporan rekening perantara setiap hari, jadi ketika terjadi transaksi antar kantor cabang maupun dengan kantor pusat, laporan rekening perantara tersebut dapat dikirirn secepatnya sehingga dapat secepatnya dibukukan sehingga tidak timbul lagi Pos Terbuka. Dan juga dalam pengirim aplikasi laporan rekening perantara tersebut dapat menggunakan jasa kurir (pengirim) yang paling cepat dan hemat, sehingga tercipta efektifitas dan efisiensi kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.Penerapan sistem akuntansi BRINets pada perusahaan dianggap telah tepat, dan sebaiknya sistem pelaporan aplikasi laporan rekening perantara dapat juga dikembangkan menjadi sistem berbasis online. Sehingga dapat lebih cepat claim pembuatan laporan konsolidasi yang dibutuhkan oleh Kantor Pusat.