Plagiarisme Dalam Hegemoni Kultur Akademi

Nama :  Herlina Octaviana
Kelas  : 1EA12
NPM  : 13211346
Tugas  : Ilmu Budaya Dasar

     Menurut Saya,, Plagiarisme dalam pengertian saya adalah tindakan pencurian kreativitas Intelektual, sebagai sebuah tindakan mencuri yang memiliki konsekuensi sebagai perbuatan tercela. Namun, mencela pun juga tidak cukup. Apalagi hidup sehari-hari bangsa kita dekat dan lekat dengan aneka kemerosotan tercela berupa "mencuri" hak-hak kebebasan orang lain. Akar permasalahan dari plagiat ini sebetulnya adalah sangat erat dengan gaya hidup, yang celakanya telah di sepakati bersama.kenapa? karena ada peran media massa yang di anggap sebagai jantung dari kebudayaan. Tidak mudah bagi seorang plagiator untuk melakukan plagiarisme tanpa dukungan dari lingkungan yang kondusif dan ketersediaan informasi mengenai kebutuhan plagiarisme itu sendiri.
     Dalam Dunia Pendidikan Plagiarisme akan tetap menjadi sebuah serial aktivitas sehari-hari bila skema perspektif pendidikan kita tidak berubah. ketika sebuah kemajuan di sempitkan yang berupa angka,dengan sedikit perhatian pada proses pencapaiannya.sehingga pendidikan mengalami sebuah kemandekan.
     Praktik plagiat seringkali juga terjadi pada tingkatan calon Intelektual (Mahasiswa). Ketika akan menyelesaikan skripsi,tesis maupun disertasi. Hal ini menunjukkan kultur akademik yang belum tertanam dalam dunia pendidikan Indonesia. Plagiarisme juga terjadi karena redupnya kesadaran menghargai ilmu. Usaha-usaha untuk membendung/menangkal arus plagiarisme hanya sebatas wacana dan merupakan retorika saja tanpa adanya komitmen yang jelas. karena memang secara ekonomi plagiarisme masih belum dianggap sebagai suatu hal yang sangat merugikan dibandingkan dengan perbuatan lain.
     Dan Menurut Saya, Di dalam perguruan tinggi sudah seharusnya di galakan budaya menulis bagi setiap sivitas akademiknya mulai dari guru besar sampai Mahasiswa.
      
















.