BAB I
Pendahuluan
Sebagaimana pada umumnya telah diketaui bahwa masa pertumbuhan pemikiran Islam telah dimulai sejak abad ke-2 H (8 M). Dalam abad inilah muncul kalam dan sufisme dikalangan umat Islam. Ilmu kalam sendiri dalam bahasa Arab biasa diartikan sebagai ilmu tentang perkara Allah dan sifat-sifat-Nya. Oleh sebab itu ilmu kalam biasa disebut juga sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas tentang penetapan aqoid diniyah dengan dalil (petunjuk) yang kongkrit. Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas tentang sifat-sifat Allah dan membahas tentang teologi islam inimuncul karena dilatar belakangi oleh faktor-faktor yang dating dari kaum muslimin sendiri dan faktor yang dating dari luar mereka.
Bab II
Pembahasan
1. Faktor Interen yang menyebabkan munculnya ilmu kalam
Ilmu kalam bukan serta merta ilmu yang terbentuk sendiri. Namun, ilmu kalam itu timbul karena adnya faktor-faktor interen yang mendasarinya. beberapa faktor interen tersebut adalah:
1. Al-Qur’an
a. Al-Qur’an mendebat orang-orang musyrikin dan menolak tanggapan-tanggapan mereka.
- Al-Qur’an membantah pendirian orang-orang yang mengingkari agama.
“Dan mereka berkata: Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di Dunia saja. Kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu; mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. (A. 34 S 45 : Al Jatsiyah).
- Al-Qur’an membantah paham orang yang mempertuhankan ‘isa. Allah s.w.t berfirman :
“ Sesungguhnya misal penciptaan Isa disisi Allah,adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah bertitah kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah dia”. (A. 59 S. 3: Ali Imron).
- Al-Qur’an membantah paham yang mempersyerikatkan sesuatu dengan Allah dan memyembah berhala. Allah berfirman:
“sekiranya ada di dalam keduanya (langit dan bumi) beberapa Tuhan selain dari pada Allah, benar-benarlah bumi dan langit itu telah rusak”. (A.22. S. 21 : Al Anbiya)
- Al-Qur’an membantah paham orang yang tidak percaya adanya hari bangkit
“Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha pencipta lagi senantiasa mengetahui”. (A. 81 S. 36 Yasin)
- Al-Qur’an menolak adanya golongan yang tidak percaya dengan kerasulan Nabi, teristimewa serta tidak percaya akan kehidupan kemvbali di akhirat.
“Yaitu pada hari Kami gulung langit bagai menggulung lembaran-lembaran kertas, sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama. Begitulah Kami mengulanginya itulah suatu janji yang pasti Kami tepati, bahwasannya Kami benar-benar melaksanakannya”. (QS. Al-Anbiya : 104)
Dengan adanya golongan –golongan tersebut dan disamping adanya perintah Tuhan dalam ayat-ayat Al-Qur’an sudah barang tentu membuka jalan bagi kaum muslimin untuk membuka alasan kebenaran agamanya. Disamping menunjukkan kesalahan golongan yang menentang kepercayaan-kepercayaan itu.
2. Al-Hadits atau As-Sunnah
Selain beberapa factor yang dapt kita jumpai di al-Qur’an terdapat beberapa factor munculnya ilmu kalam di lihat dari sumber kedua agama Islam, yaitu :
Dalam hadits Nabi SAW banyak membicarakan masalah yang berkaitan dengan Ilmu Kalam. Diantaranya adalah hadist nabi yang menjelaskan tentang prediksi Nabi mengenai kemunculan bernagai golongan dalam Ilmu Kalam, diantaranya :
a. HR. Abu Hurairah r.a : Ia mengatakan bahwa Rasululah bersabda, “Orang – orang Yahudi akan terpecah belah menjdi tujuh puluh dua golongan, dan Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh golongan”.
b. HR. Abdullah bin Umar : Ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa Bani Israil. Bani Israil telah terpecah – pecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi menjdi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan saja. “Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?’ Tanya para sahabat. Rasul menjawab, “Mereka adalah orang yang mengikuti jejakku dan sahabat – sahabatku. Kebenaran hadist yang berkaitan dengan perpecahan umat seperti tersebut diatas pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan melihat yang tersimpan dalam hati para sahabatnya. Hal itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan.
3. Perbedaan pendapat diantara kaum muslimin tentang agama dan munculah fase filosof yang memperkuat alasan-alasan perbedaan agama tersebut.
4. Soal-soal politik yang terjadi tehadap kaum muslimin setalah kematian Rasullullah. Karena, beliau tidak mengangkat seorangpun untuk menjadi penggantinya.
2. Faktor-faktor eksteren yang mempengaruhi munculnya ilmu kalam
Selain faktor interen yang datang dari kaum muslimin sendiri tedapat juga faktor eksteren atau faktor yang datang dari luar kaum muslimin yang mempengaruhi munculnya ilmu kalam, beberapa diantaranya ialah :
- Banyaknya pemeluk agama islam yang mula-mula beragama Yahudi, Masehi dan agama diluar Islam lainnya, bahkan sebagian dari mereka pernah menjadi ulama.
- Golangan islam yang dulu, memusatkan perhatiannya untuk menyiarkan Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi islam.
- Para mutakalimin hendak membagi lawan-lawannya yang menggunakan filsafat terutama dalam segi Ketuhanan.
Bab III
Kesimpulan
1. Ilmu kalam muncul karena adanya faktor –faktor interen dan eksteren;
2. Faktor interen yang melatarbelakangi munculnya imu kalam adalah :
3. Faktor-faktor eksteren yang melatar belakangi munculnya ilmu kalam adalah
- Banyaknya pemeluk agama Islam yang mula-mula Yahudi, Masehi dan lain-lain. Sehingga banyak buku-buku aliran dan golangongan Islam yang berpendapat jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya.
- Golongan Islam yang dulu memusatkan perhatian untuk penyiaran Islam dan membantah alas an-alasan mereka yang memusuhi Islam.
- Para mutakalimin menggunakan terpaksa mempelajari logika filsfat, terutama dari segi ketuhanan.
Daftar Pustaka
- Ghazali, Adeng Muchtar, dkk, 2005, Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik Hingga Moderen, CV Pustaka Setia:Bandung
- Hanafi, Ahmad, dkk, 1996, Theologi Islam ( Ilmu Kalam ), cetakan kesebelas, PT Bulan Bintang:Jakarta
- Nasir, Salihun A, 1980, Pengantar Ilmu Kalam, cetakan ketiga, PT Grafindo Persada:Jakarta