Meluruskan Benang Basah | Ditanggapi Dingin

KAPAK Comunity - Meluruskan Benang Basah | Ditanggapi Dingin, Assalamu'alaikum Wr. Wb. selamat sore sahabat KAPAK Comunity dimanapun sobat berda semoga sore ini menjadi waktu yang sangat berharga bagi sobat semuanya, pada kesempatan kali ini kapak comunity akan mengulas tentang persepak bolaan dalam negeri yang tiada berahirnya selalu dilengkapi dengan masalah, seperti postingan sebelumnya tentang Indonesia Mempunya Dua PSSI dan sekarang masih dalam hal PSSI mungkin judul Maluruskan benang basah pantas buat postingan ini, mengapa demikian mari ikuti beritanya sampai akhhir.


Meluruskan Benang Basah




Banyak cara yang ditempuh PSSI untuk menyatukan dualisme. Namun, belum ada respon dari klub-klub ISL



Akhir pecan lalu, FIFA membuat ultimatus tegas ke PSSI. Per 15 Juni 2012, persoalan dualisme kompetisi yang ada di Indonesia harus selesai. Jika tidak, kisruh tersebut akan dibawa ke komite darurat FIFA.


PSSI sadar soal konsekuensi itu. Merekapun terus mencari jalan keluar atas ultimatum tersebut. Sebulan terahir. Induk organisasi sepak bola terbesar ditanah air itu telah menawarkan rekonsiliasi kepada klub-klub ISL. Namun hasil akhir belum ada tanggapan positif.


Pekan depan, langkah serupa akan dilakukan lagi. Rencananya, semua klub-klub ISL akan diundang kembali ke Jakarta. Agendanya untuk mendengarkan semua permintaan dan usulan klub ISL sekaligus mencari solusi. “Tolong dibuka semua pandangan. Kepentingan bangsa harus diutamakan dari urusan apapun,” seru Bernhard Limbong, ketua tim rekonsiliasi PSSI.


Cara lain juga ditempuh. Tokoh-tokoh sepakbola yang dirasa masih berpengaruh diajak turun tangan. Sebut saja Nirwan Dermawan Bakrie. Oleh PSSI, pengusaha papan atas ini dianggap sebagai tokoh yang sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan klub-klub ISL juga sosok yang berjasa besar terhadap pembinaan usia muda di Indonesia “Kami segera melakukan komunikasi dengan beliau” ujar ketua PSSI Djohar Arifin.


Kebijakan yang lebih ektrem dilakukan rabu (4/4), Bernhard Limbong mengajukan surat untuk bertemu langsung dengan petinggi kepolisian. Isinya, menjelaskan bahwa kompetisi yang sah berada dibawah PSSI. Itu artinya,  izin pertandingan hanya untuk kompetisi IPL.


“Kami hanya melakukan audiensi bahwa inilah yang terjadi disepak bola Indonesia,” tambah pria yang masih aktif berdinas di TNI Angkatan Darat tersebut.

DITANGGAPI DINGIN



Akankah hasrat PSSI itu berjalan mulus ? Sampai pekan ini, tanda-tandanya masih sama. Belum ada indikasi kearah yang mengembirakan. Rekonsiliasi bisa saja hanya menjadi sebuah keinginan yang sangat sulit untuk diwujudkan.


Seperti yang diungkapkan Hendri Zaenudin. Menurut Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) itu, rekonsiliasi yang diinginkan PSSI sudah terlambat. Klub-klub ISL sudah menentukan sikap. “Seharusnya PSSI sadar sejak awal agar kompetisi ini tidak kisruhseperti sekarang. Bukan bertindak karena ada tekanan dari FIFA,” tegas Hendri.


Zulfadhli, anggota komisi X DPR RI berpendapat sama. Rencana rekonsiliasi PSSI terlambat. Seharusnya PSSI sudah menunjukkan sikap kooperatif sejak ada niat positif dari KONI (ketika ingin mempertemukan PSSI dengan KPSI). “Kalau sekarang sudah telat. Klub-klub ISL sudah memberikan mandat kepada La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI KLB Ancol,” sebut Zulfadhli.


Ketua umum PSSI versi KPSI, La Nyalla Mattalitti geram dengan rencana rekonsiliasi PSSI. Kata La Nyalla, itu tindakan Ilegal.


Para pemain yang berlaga di IPL dan ISL resah. Tanda-tanda kebuntuan rekonsiliasi masih saja terlihat. Para pemainyang bergabung di Assosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) berharap agar klub-klub ISL mau mendatangi rekonsiliasi PSSI. (SOCCER Hal 27 EDISI 41/XII)



Admin "Apakah yang akan terjadi akhirnya dengan persepak bolaan indonesia ini kita hanya bisa berharap para petinggi sepak bola indonesia mampu memberikan yang terbaik dan menghargai semua pemainnya baik yang ISL maupun yang IPL, tanpa ada rasa EGOIS yang menyelimuti mereka agar para pemain sepak bola bisa bermain dengan aman tertib dan bisa memberikan yang terbaik bagi klub yang dibelanya." 













.