Pendidikan Islam se-Dunia

Makalah ini membahas tentang Pendidikan Islam se-Dunia. pada makalah sebelumnya juga telah dibahas tentang Pendidikan Islam se-Dunia dalam konferensi 1. pembahasan Pendidikan Islam se-Dunia kali ini terfokus pada penelitian yang terinci dan menghasilkan penelitian terhadap perkembangan psikologi anak yang disebut dengan tingkat pertama, kedua dan seterusnya. penasaran ayo lihat....


Makalah Pendidikan Islam se-Dunia oleh : Kadir Pandapotan Siregar

Era kebangkitan pemikiran pendidikan dimulai dari awal abad ke-20 dan contoh konkritnya tercermin lewat konferensi pendidikan Islam sedunia yang pertama dan rekomendasinya dilanjutkan pada konfrensi II yang dilaksanakan di Islamabad Pakistan tahun 1980, konfrensi ini dipanitia oleh Universitas Qaid-Azam yang bekerjasama dengan Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, sebagai usaha pencapaian pendidikan, dan pada konfrensi I yang pertama menghasilkan tentang desain kurikulum pendidikan Islam.

Sebagai tindak lanjut dari konferensi pertama, konfrensi kedua mencoba menyatukan persefsi tentang system pendidikan yang disusun dalam penyeragaman kurikulum dalam bidang pendidikan Islam. Dalam konfrensi tersebut berhasil merumuskan dua klasifikasi ilmu pengetahuan antara lain:

Pengetahuan Abadi yaitu:(a).al-Qur'an, Sunnah, Sirah Nabi, tauhid, Fiqh, Ushul Fiqh, Bahasa Arab.(b). Bahan-bahan tambahan seperti: Metafisika Islam, Perbandingan Agama, dan kebudayaan Islam. Pengetahuan yang diperoleh, di bagi menjadi sub-kategori, yaitu: (a). Imajinatif, seperti : seni dan arsitektur Islam, bahasa, sastra (b). Ilmu-ilmu Intelektual meliputi : studi-studi social, filsafat, pendidikan, ekonomi, ilmu politik, sejarah peradaban Islam, geografi dan sebagainya. (c). Ilmu-ilmu Alam seperti: fildafat ilmu pengetahuan, matematika, statistik, fisika, kimia, astronomi.(d) Ilmu-ilmu praktis, seperti : ilmu administrasi, ilmu perpustakaan, ilmu komunikasi, dan lain sebagainya.[1] Dalam meningkatkan keilmuan, maka berdasarkan konfrensi II dirumuskan tentang penelitian yang terinci dan menghasilkan penelitian terhadap perkembangan psikologi anak yang disebut dengan tingkat I, II, III.

Tingkat pertama
Pada tingkatan ini dirumuskan pada klasifiaksi umur yang berbeda-beda, yaitu pengajaran tentang kitab suci al-Qur'an, diniyat(Tauhid dan Fiqh), sejarah, cerita dan puisi, geografi, matematika, bahasa Arab, studi alam dan ilmu-ilmu dasar.

Tingkat Kedua
Perkembangan tentang pemahaman keimanan dan motivasi sebagai target kurikulum pada tingkatan kedua ini merupakan fase paling kritis ketika pertumbuhan itu menuju ketataran emosi dan intelektual manusia. Pada tingkatan ini diberikan materi-materi seperti : pembacaan, hafalan dan penafsiran terhadap al-Qur'an, mengkaji hadis sesuai dengan kemampuan dan relevansi siswa sebagai wadah perkembangan mental, emosi yang terwujud pada materi ilmu-ilmu sejarah Islam, fiqh, bahasa Arab, bahasa nasional, bahasa Erofa, geografi, ketatanegraan dll.[2]

Tingkat Tiga/Mahasiswa
Di tingkatan ini didasari tingkatan I dan II dan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Islam ketika mengtasi persoalan-persoalan Islam sepanjang hidupnya, menanamkan, menjamin pertumbuhan, pengetahuan yang khusus dalam cabang apapun pada kelompok pengetahuan I dan tingkatan II untuk dipilih mahasiswa setelah berkonsultasi dengan pembimbing. Subtansinya sebagai proses pengorganisasian ilmu-ilmu umum dengan metode Islam disetiap cabang ilmu pengetahuan.[3]

Footnote
[1]Syeid Ajjad Husain dan Syed Ali Ashraf , Krisis Pendidikan Islam, terj.Rahmani Astuti,cet.1.(Bandung:Risalah, 1986),h.82
[2].Ali Ashraf,Horison Baru Pendidikan Islam.terj.Sori Sormin Siregar.cet.1(Jakarta:Pustaka Firdaus, 1989),h.119
[3]Ibid,h.120-121













.