Semua kan Jadi Indah Pada Saatnya...

      Pernahkah kita merasa tidak adil hidup didunia ini??... Belajar semalam suntuk, tapi ilmu yang kita pelajari susah sekali untuk dipahami. Besoknya ketika nilai ujian dibagikan ternyata mendapat nilai yang kurang memuaskan. Sementara teman kita yang lain, besok mau ulangan malah malamnya begadang main games dan besoknya dapat nilai perfec. Gimana ga kesel....
Sssttt....jangan berlarut-larut meratapi nasib. Kita simak ajah yuukk kutipan bijak dibawah ini. Biar perasaan dan hati kita ga terus-terusan dongkol menerima kenyataan hidup yang telah digariskan tuhan dengan apa adanya.
Ketika kita meminta pada Allah setangkai bunga yang indah, Dia malah memberi kaktus berduri. Ketika kita meminta binatang yang imut dan lucu, Dia malah memberi ulat hitam berbulu.
Sedih....
Kecewa....
Marah....
Bercampur dalam hati menjadi satu mengetahui apa yang kita dapat tak sesuai dengan apa yang kita harap. Betapa tidak adilnya hidup ini. Merasa bahwa Allah tidak lagi sayang pada kita.
Tapi, lihatlah dikemudian hari!
Kaktus itu mulai tumbuh berbunga bahkan bunganya sangat indah dan ulat hitam berbulu yang jijik itu pun dengan sendirinya bermetamofosis berubah menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang sangat elok.
Subhanallah...Maha Suci Allah yang telah menciptakan alam semestanya dengan sangat sempurna. Semuanya akan menjadi indah pada waktunya. Itulah rahasia dibalik skenario-Nya. Allah tidak memberi apa yang kita pinta, akan tetapi memberi apa yang kita butuhkan.
Sesuatu yang kita suka belum tentu yang terbaik buat kita. Begitupun sebaliknya, sesuatu yang kita benci bukan berarti tidak baik buat kita. Bisa jadi, sesuatu yang kita suka itu malah membuat kita rugi dan sengsara, sementara sesuatu yang tidak kita inginkan itu malah membawa kebahagiaan, kebaikan dan keberuntungan.
Astaghfirullahal’adzim......
Betapa kita sering berburuk sangka pada Allah bahkan sering menghujatNya kala apa yang kia harap tak segera dikabulkan. Padahal, Dia-lah yang lebih tahu, apa yg terbaik untuk kita.
     Gimana sobat??.....sebenernya Allah itu sayang banget kan sama kita. Andai saja waktu itu kita dapat nilai bagus. Belum tentu kita akan mengulang pelajaran itu lagi. Belum tentu kita akan belajar bareng sama teman-teman. Bisa jadi apabila kita mendapat nilai yang bagus, malah nantinya timbul rasa sombong merasa kita sudah pintar dan menguasai pelajaran tersebut yang akhirnya menghilangkan kemuliaan ilmu pada diri kita. Allah hanya ingin menguji kesabaran kita. Orang sabar itu disayang Allah. Iya ga??....Kita liat saja contoh dikeseharian kita. 
     Ketika sedang makan diwarung, ada seorang pengamen datang. Tanpa basa basi ia langsung bernyanyi dengan suara bak radio yang seharusnya diservis ulang. Apa yang kita lakukan??...Akankah kita membiarkannya terus bernyanyi hingga lagunya selesai?..Tidak. Dengan tanpa basa basi pula, secara spontan kita akan segera memberi uang receh agar pengamen itu segera pergi dan tak mengganggu ketenangan kita dengan suara tak karuannya itu. 
     Kemudian dihari berikutnya, juga ketika sedang makan diwarung bersama teman, datang lagi seorang pengamen. Tidak seperti pengamen yang kemarin, ia sematkan seutas senyum simpul seraya sedikit membungkukkan badan sebelum ia mulai bernyanyi. Dengan diiringi gitar yang terangkul dikedua tangannya, Ia mainkan jemari memetik senar-senar kaku itu menjadi alunan nada yang serasi dengan lagu yang ia bawakan. Suaranya begitu merdu. Gaya bahasa tubuhnya yang sedehana tapi sopan bak artis yang sedang melantunkan lagu kepada para penggemarnya.Siapa yang tidak senang dengan pengamen seperti itu. Kita tidak dengan serta merta langsung memberikannya uang. Tapi kita biarkan ia terus bernyanyi hingga lagu yang dibawakannya habis. Bahkan kita minta request lagu lagi karena memang suaranya yang enak didengar. Baru setelah itu kita beri uang lembaran bukan lagi uang receh seperti halnya pengamen kemaren. 
     Itulah analogi yang bisa kita gambarkan bahwasahnya Allah senantiasa menyayangi orang yang berbuat baik. Allah pasti mengabulkan semua doa hamba-hambanya. “ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.













.