Makalah Paragraf



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang masalah
Di zaman yang semakin berkembang ini menulis telah menjadi sebuah kebutuhan. Setiap orang tak akan pernah  luput dari kebutuhan menulis, entah untuk media iklan, tugas sekolah, atau  karena  kegemaranya. Namun, dibalik semua itu menulis bukanlah hal yang mudah karena banyak hal yang perlu diperhatikan dalam suatu penulisan agar ide sang penulis dapat tersampaikan dengan baik dalam tulisanya.
Dalam sebuah tulisan biasanya penulis akan membagi ide atau pemikiranya dalam beberapa paragraf agar pembaca dapat lebih mudah memahami dan menarik kesimpulan dari tulisan tersebut. Dalam  menyusun paragraf tentu kita juga harus mengerti tentang apa ciri ciri, fungsi serta aspek aspek dalam sebuah paragraf. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu mendukung satu ide, adanya kekompakan  hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang, dan kalimat harus tersusun secara efektif.
Dewasa ini, masih banyak orang yang belum memahami betul mengenai penulisan dan fungsi paragraf. Oleh karena itu, untuk lebih memahami tentang paragraf dan apa fungsi paragraf, maka kami akan mencoba membahas mengenai pengertian, ciri-ciri, dan fungsi paragraf, serta pikiran utama dan kalimat topik dalam sebuah paragraf.











BAB 2
PEmbahasan

2.1Pengertian paragraf
           Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris yaitu paragraph, sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dari kata lain alinea yang berarti ‘’mulai dari garis baru’’. Kata paragraf terbentuk dari kata Yunani (para) yang berarti ‘’ sebelum’’, dan (grafein) yang berarti ‘’ menulis atau menggores’’.
            Berkenaan dengan paragraph, Margaret J.Miller (dalam buku Rosihan Anwar,2004) mengatakan ” sebagaimana halnya suatu kalimat harus memiliki kesatuan pikiran, begitu juga  paragraf harus mempunyai kesatuan topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus menyusul satu sama lain dengan urutan yang logis. Gagasan dalam setiap kalimat harus timbul secara wajar dari pikiran yang telah diisyaratkan oleh karena kalimat yang muncul sebelumnya ”.
Paragraf adalah sebuah penggabungan beberapa kalimat, artinya setiap unsur pada karangan panjang ada pada paragraf. Dalam paragraf kalimat-kalimat harus disusun dengan kohesi ( kesatuan dalam paragraf ), memiliki koherensi ( keterpautan makna ), dan memiliki isi yang memadai sebagai pendukung gagasan utama dalam paragraf. Paragraf juga merupakan bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran atau gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok, dan setiap Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat utama.
Paragraf yang baik memiliki satu kalimat utama yang berisi tentang pokok pikiran paragraf atau gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan pokok pikiran. Pengecualian dalam hal ini adalah paragraf dalam karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik sehingga setiap kalimat mengandung ide pokok tersendiri.
              Ukuran panjang pendek paragraf tidak dapat dipatok secara mutlak. Hal itu bergantung pada bobot atau kadar informasi yang akan diungkapkan. Sebagai pegangan, dapat diketahui bahwa alinea atau paragraf yang ideal panjangnya berkisar antara 4-8 kalimat. Namun, dapat juga hinga 10 kalimat jika kalimat didalamnya pendek-pendek, atau kurang dari 4 jika kalimatnya panjang-panjang.
Berikut merupakan contoh paragraf:       
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar menyebabkan seseorang menderita penyakit jantung koroner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

2.2 Ciri-ciri paragraf
Berikut ini adalah ciri-ciri paragraf:

1.      Selalu diawali oleh kalimat baru dan baris baru.
2.      Dalam penulisanya,  kalimat baru yang menandai berawalnya paragraf tersebut  harus ditulis bertakuk ( inden ) dengan cara ketukan satu ‘tab’ saja di computer anda. Satu ‘tab’ bila dihitung dalam bentuk karakter akan berjumlah 5-6.  Namun ketentuan inden tidak dapat ditepati dengan benar dalam publikasi-publikasi media masa dikarenakan terkendalanya ketersediaan spasi , maka lazimnya di media massa hanya digunakan 3 karakter untuk menandai paragraf yang baru.
3.       Dalam karya tulis ilmiah akademis dapat digunakan model blok penuh untuk mengawali paragraf baru.
4.      Dari segi isi, paragraf harus memiliki ide pokok yang dikemukakanya. Contoh :

Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kalipula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapatdilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.

Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
5. Paragraf  menggunakan pikiran  penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail - detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

2.2 Fungsi paragraf
Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami dibandingkan dengan sesuatu yang lebih kecil dan kongkret. Pemahaman pada dasarnya ialah memahami bagian-bagian kecil  serta hubungan antar bagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Maka untuk memahaminya karangan itu perlu dipecah-pecah  menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan istilah paragraf. Memahami isi paragraf jauh lebih mudah daripada memahami isi buku sekaligus. Selain itu adapun fungsi paragraf adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis. Sebuah paragraf sangat membantu pengungkapan ide atau gagasan. Dengan adanya paragraf ide atau gagasan sang penulis akan dapat dipecah secara lebih terperinci sehinga memudahkan pembaca nantinya untuk lebih mudah memahami alur ide atau tulisan sang penulis. Sebagaimana sebuah pohon, Begitu pulalah tulisan. Pohon sebagai keseluruhan tulisan, sedangkan paragraf adalah ranting-ranting yang menjadi penyangga daun  kata-kata. Namun walaupun berbeda setiap ranting-ranting ini saling bertautan untuk bisa menyangga pohon tersebut.

2. Bagi pembaca. Paragraf adalah sebuah piranti untuk memahami keseluruhan ide pada karya tulis ilmiah. Bila sebuah tulisan tidak memiliki paragraf, maka pembaca akan sangat sulit menangkap maksud dan inti dari ide-ide penulis. Maka paragraf dibutuhkan sebagai alat pemetakan ide- ide yang saling berkesinambungan satu sama lain, sehingga memudahkan  pembaca untuk menarik inti dari setiap paragraf  dan mulai merajutnya menjadi suatu ide yang dimaksudkan oleh sang penulis.
                                         
3. Menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut mengenai topik sebelumnya . Coba perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1
Dalam pertarungan matador yang resmi, biasanya ada 6 ekor banteng yang dibunuh oleh 3 orang laki-laki. Setiap laki-laki, membunuh 2 ekor banteng. Banteng itu harus memenuhui syarat-syarat tertentu, yaitu : berumur 4 sampai 5 tahun, tidak cacat, dan telah mempunyai tanduk yang runcing dan bagus. Banteng-banteng ini telah di periksa oleh dokter hewan setempat sebelum bertanding.  Dokter  hewan berhak menolak banteng yang tidak memenuhi syarat, misalnya masih dibawah umur, tanduknya masih lemah, ada kelainan dimata, tanduk atau penyakit yang nyata kelihatan.

Laki-laki yang bertugas  membunuh mereka yang disebut matador. Pilihan banteng yang akan mereka bunuh tergantung dari hasil undian. Setiap matador atau pembunuh mempunyai tiga candrilla yang terdiri dari 5 sampai 6 orang yang dibayar dan diperintah oleh matador. Tiga dan lima orang tersebut menolongnya dilapangan, dengan memakai mantel tanpa lengan dan atas perintahnya menempatkan banderillas yaitu kayu yang panjangnya 3 kaki dengan ujung yang tajam yang berbentuk garpu yang disebut peones atau banderilleros. Yang 2 lagi dinamakan picadors, mereka muncul dengan menunggang kuda di arena.

Nah, kita dapat melihat dari contoh diatas peralihan antara paragraf pertama dan paragraf kedua. Paragraf pertama bercerita tentang banteng, sedangkan paragraf kedua tentang laki-laki yang bertugas membunuh dan bertarung dengan banteng-banteng itu. Namun kedua paragraf itu berhubungan sangat eratnya.  

4. Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memperinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya. Coba  perhatikan contoh dibawah ini.

Contoh 2
Tanda – tanda lalu lintas agaknya sudah dijadikan sebagai simbol yang berlaku dimana-mana dan mudah dipahami. Setiap pengendara atau ,masyarakat sebagian besar mengetauhi arti dan fungsinya. Sekarang timbul pertanyaan, apakah sebetulnya simbol itu ? Dengan singkat dapat dikatakan simbol adalah sesuatu yang mengandung arti lebih dari yang terdapat dalam fakta. Disekeliling kita banyak simbol-simbol yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

      Simbol yang pemakaiannya begitu umum terdapat juga dalam puisi. Bahkan dalam puisi pemakaian simbol cukup dominan. Justru disinilah letak unsur seninya karena simbol itu menyarankan suatu arti tertentu. Pemaikaian simbol itu erat sekali hubungannya dengan tujuan penyair untuk menyarankan sesuatu secara tepat yang berkaitan erat dengan pengimajian.

Dapat dilihat, pada paragraf ke 2 penulis menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan paragraf pertama dan memberi contoh spesifik mengenai pengunaan simbol dalam bidang lain.

2.3 Pikiran utama dalam paragraf
A. Pengertian pikiran utama     
   Pikiran utama yaitu  topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Paragraf yang berisi analisis, klasifikasi, deduktif, induktif sebaiknya menggunakan kalimat topik. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua paragraf menggunakan kalimat topik. Paragraf narasi dan deskripsi menggunakan  kalimat yang sama kedudukannya dan tidak ada yang lebih utama. Oleh karena itu, paragraf  yang demikian tidak diharuskan menggunakan kalimat utama.
   
B.     Ciri-ciri pikiran utama atau kalimat topik :
 1.      Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
2.      Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.

C.     Penempatan pikiran utama dalam Paragraf
Mengenai penempatan pikiran utama atau topik sebuah paragraph  ada banyak macam penulisannya. Penulisan pikiran utama atau kalimat topik dalam sebuah tulisan dapat diletakkan di awal kalimat, di tengah kalimat, maupun  pada akhir kalimat, semua tergantung kepada penulis masing-masing.
Contoh paragraf   yang kalimat topiknya di awal paragraf: 
     Harapan masyarakat semakin optimis setelah pergantian pemerintah. Program-program yang ditawarkan pada waktu kampanye sang presiden terpilih sangat menjanjikan. Harga sembako (Sembilan bahan pokok) semua akan diturunkan, rata-rata turun tiga puluh persen. BBM (bahan bakar minya) tidak akan dinaikkan, meskipun pemerintah sedang memerlukan dana untuk membayar hutang ke luar negeri. Pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dn nepotisme) merupakan prioritas utama program pemeritah sekarang dan hasilnya bias dievaluasi setelah seratus hari kerja.

Contoh paragraf yang kalimat topiknya di tengah-tengah paragraf:
     Umurnya masih muda. Postur tubuhnya cukup tinggi menurut ukuran bangsa Indonesia. Otaknya sangat cemerlang, semua teori yang diberikan pelatih, mudah dipahami olehnya. Larinya cepat dan ulet dalam mengolah si kulit bundar. Operan-operannya sangat akurat. Tendangannya keras sekali. Pantas Fahmi jadi anak kesayangan pelatih. Selain itu, dia rajin berlatih dan selalu datang tepat pada waktunya. Semua perintah pelatihnya selalu dilaksanakannya. Orangnya tidak sombong, sangat disenangi oleh teman-temannya. Yang paling mengesankan lagi, dia sangat rajin beribadah, tidak pernah meninggalkan shalat apalagi berpuasa meskipun ada pertandingan atau sedang latihan.

Contoh paragraf yang kalimat topiknya di akhir paragraf:    
    Makanannya selalu dibuat dari bahan-bahan yang bergizi tinggi. Merawatnya sangat apik dan telaten. Tiap bulan di bawa ke Posyandu untuk diketahui perkembangan berat badannya dan dikontrol kesehatannya. Setiap bulan dia menghabiskan empat dus susu. Selain makanan bergizi tinggi yang membuat dia sehat, juga dia selalu diberi vitamin secara teratur. Tempat tinggalnya sangat bersih dengan penataan ruangan yang rapih. Pantas anak Pak Dede mendapat predikat bayi sehat.           


BAB 3
PEnutup

Paragraf adalah kelompok kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan pernyataan penulis sebagai suatu unit atau kesatuan dalam pengembangan persoalannya
Ciri- ciri paragraf diantaranya : Selalu diawali oleh kalimat baru, kalimat baru yang menandai berawalnya paragraf tersebut  harus ditulis bertakuk dengan cara ketukan satu ‘tab’ saja di computer anda, dalam karya tulis ilmiah akademis dapat digunakan model blok penuh untuk mengawali paragraf baru, dari segi isi, paragraf harus memiliki ide pokok yang dikemukakanya.

            Adapun fungsi paragraf adalah : Membantu mengungkapkan ide maupun gagasan penulis serta menjadi suatu alat bantu pembaca untuk memahami keseluruhan ide pada karya tulis tersebut, karena bila sebuah tulisan tidak memiliki paragraf, maka pembaca akan sangat sulit menangkap maksud dan inti dari ide-ide penulis.

          Sedangkan yang dimaksud dengan pikiran utama adalah topik utama yang berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Letak dari pikiran utama itu sendiri berbeda-beda, ada paragraf yang kalimat topiknya diawal paragraf, ditengah-tengah paragraf, dan diakhir paragraph kesemuanya terganttung pada si penulis itu sendiri.
Sekian pembahasan mengenai paragraf dari kami, dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf bila ada hal-hal yang masih belum rinci dan jelas.





Pengertian paragraf (kel 8)
-   Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris yaitu paragraph, sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dari kata lain alinea yang berarti ‘’mulai dari garis baru’’. Kata paragraf terbentuk dari kata Yunani (para) yang berarti ‘’ sebelum’’, dan (grafein) yang berarti ‘’ menulis atau menggores’’.
- Berikut ini adalah ciri-ciri paragraf:

1.       Selalu diawali oleh kalimat baru dan baris baru.
2.       Dalam penulisanya,  kalimat baru yang menandai berawalnya paragraf tersebut  harus ditulis bertakuk ( inden ) dengan cara ketukan satu ‘tab’ saja di computer anda. Satu ‘tab’ bila dihitung dalam bentuk karakter akan berjumlah 5-6.  Namun ketentuan inden tidak dapat ditepati dengan benar dalam publikasi-publikasi media masa dikarenakan terkendalanya ketersediaan spasi , maka lazimnya di media massa hanya digunakan 3 karakter untuk menandai paragraf yang baru.
3.        Dalam karya tulis ilmiah akademis dapat digunakan model blok penuh untuk mengawali paragraf baru.
4.       Dari segi isi, paragraf harus memiliki ide pokok yang dikemukakanya.
- Fungsi Paragraf                :
1. Sebuah paragraf sangat membantu pengungkapan ide atau gagasan. Dengan adanya paragraf ide atau gagasan sang penulis akan dapat dipecah secara lebih terperinci sehinga memudahkan pembaca nantinya untuk lebih mudah memahami alur ide atau tulisan sang penulis.

2. Paragraf adalah sebuah piranti untuk memahami keseluruhan ide pada karya tulis ilmiah. Paragraf dibutuhkan sebagai alat pemetakan ide- ide yang saling berkesinambungan satu sama lain, sehingga memudahkan  pembaca untuk menarik inti dari setiap paragraf  dan mulai merajutnya menjadi suatu ide yang dimaksudkan oleh sang penulis.

3. Menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut mengenai topik sebelumnya .
4. Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memperinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya.

- Pengertian pikiran utama    
   Pikiran utama yaitu  topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Paragraf yang berisi analisis, klasifikasi, deduktif, induktif sebaiknya menggunakan kalimat topik. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua paragraf menggunakan kalimat topik. Paragraf narasi dan deskripsi menggunakan  kalimat yang sama kedudukannya dan tidak ada yang lebih utama. Oleh karena itu, paragraf  yang demikian tidak diharuskan menggunakan kalimat utama.
  Ciri-ciri pikiran utama atau kalimat topik :
1.      Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
2.      Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.













.