A. Profil Planet Venus
Planet Venus adalah planet putih dan indah. Orbitnya terletak antara Merkurius dan Bumi. Ukuran dan massa planet ini mirip dengan bumi kita. Diameter Venus sekitar 12.000 km; diameter bumi 12.725 km. Massanya kurang sedikit dari empat per lima massa bumi. Kepadatannya sekitar sembilan persepuluh kepadatan planet kita.
Bintang senja / malam dan bintang pagi adalah sebutan lain dari planet ini. Planet ini mungkin terbit 4 jam sebelum matahari terbit dan mungkin terbenam 4 jam setelah matahari terbenam.
Venus berputar disekeliling matahari sekali setiap 225 hari dalam orbit yang hampir sirkuler. Planet ini berortasi pada sumbunya sekali setia 243,1 hari bumi, dari Timur ke Barat, berlawanan dengan arah planet pada umumnya. Planet ini berposisi sedikit miring terhadap bidang orbitnya.
Suhu dan tekanan pada planet itu luar biasa tingginya. Suhu dipermukaan Venus adalah sekitar 480 0C. Suhu yang sangat tinggi dipercayai sebagai “efek rumah kaca” sinar panas dari matahari yang diradiasikan keluar, tetapi tidak dapat menembus karbondioksida atmosfer, melainkan terperangkap diantara permukaan planet dan lapisan bawah selubung awan. Tekanan udara pada dasar selubung awan Venus mencapai 100 kali tinggi tekanan pada permukaan bumi.
Sekitar 95 % atmosfir Venus terdiri dari karbondioksida. Sedikit tanda adanya oksigen, sedikit hidrogen, nitrogen, neon dan amoniak. Hampir seluruh Venus kering, karena uap air hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu kurang dari 1 % dari jumlah total berat udara. Sementara zat padat yang menjadi selubung awan itu warnanya kekuning-kuningan dan diidentifikasikan sebagai unsur belerang.
Venus mempunyai lapisan atmosfir yang terionisasi, yaitu ionosfer, di atas permukaannya, yang terjadi karena reaksi antara atmosfirnya dengan aliran partikel serta radiasi yang datang dari matahari. Lapisan ini melindungi permukaan Venus tingkat tertentu terhadap radiasi yang ganas dari matahari pada tingkat tertentu.
Venus kadang-kadang bertransit – lewat menyilang cakram matahari, seperti terlihat dari bumi. Venus berada diantara bumi dan matahari sekali setiap 584 hari. Transit Venus terjadi dalam bulan Juni atau Desember, tetapi pada selang waktu yang tidak teratur. Venus pernah bertransit pada Desember 1874 dan Desember 1882, transit selanjutnya diperkirakan terjadi pada Juni 2004 dan Juni 2012.
B. Profil Planet Saturnus
Orbit planet yang memiliki banyak “cincin” ini terletak antara Jupiter dan Uranus dan merupakan planet terjauh yang dapat dilihat dari bumi tanpa menggunakan teleskop. Massa planet ini 6.3.1026 kg. Jaraknya ke Matahari sekitar 1.4.1012 meter. Planet ini nampak bercahaya terang dan memiliki suhu rendah.
Hanya sedikit yang diketahui tentang cuaca dan musim di Saturnus. Perubaha musim di Saturnus dalam 915 bulan (antara kunjungan Voyager 1 dan 2) adalah sepadan dengan hampir seminggu waktu di bumi.
Atmosfir Saturnus mengandung amoniak, juga metana (gas rawa). Metana mendominasi atmosfir Saturnus, sedangkan amoniak mendominasi atmosfir Jupiter.
Pesawat Voyager mendeteksi adanya sinyal radio yang mendesing aneh dari planet ini – suaranya mirip desing lumba-lumba yang bermain ditengah samudera. Desingan tersebut bersumber dari awan partikel yang bermuatan listrik yang berbentuk donat – yaitu Torus – yang mengelilingi planet dan berfungsi sebagai penghalang.
Saturnus dikelilingi oleh sekelompok luas partikel-partikel kecil, yang melingkari dalam bentuk empat buah cincin datar sepusat. Cincin-cincin ini cukup lama dianggap unik dalam tata surya. Namun, pada awal tahun 1977 planet Uranus juga diketahui dilingkari oleh sistem cincin.
Orang yang pertama kali meneliti Saturnus adalah Galileo pada tahun 1610, ia menganggap bahwa Saturnus adalah planet rangkap 3, yang akhirnya, menurut penelitian selanjutnya oleh peneliti lain, rangkap ganda itu adalah partikel-partikel gas yang berbentuk cincin.
Pada tahun 1675, Cassini meneliti sebuah pita gelap yang tadinya dipercayai sebagai cincin tunggal Saturnus. Pita ini membagi cincin itu menjadi dua buah cincin yang terpisah. “Pita” pembagi itu, yang sebenarnya sebuah celah, yang sejak itu disebut “divisi cassini”.
Cincin ketiga diketahui pada tahun 1838 oleh astronom Jerman, Johan Gottfried Galle, pada tahun 1969, ahli astronom Prancis, Piere Guerin, menemukan cincin Saturnus ke-4 yang suram, yang lama tidak diketahui karena cincin ini sangat dekat pada bola planet yang cerah.
Ada 2 teori yang menyatakan asal mula “cincin” Saturnus. Teori pertama : teori sebuah “bulan pengembara”, atau satelit terhancurkan oleh kekuatan gravitasi Saturnus. Pecahan-pecahan bekas satelit itu sekarang mewujudkan materi cincin itu. Teori kedua : saat gas-gas di sekitar planet menjadi dingin dan membentuk beraneka bola padat, atau satelit, gas-gas di dalam batas Roche dicegah untuk bergabung menjadi satelit oleh kekuatan gravitasi yang besar dari planet.
Saturnus memiliki 21 Satelit. Satelit terbesarnya adalah Titan. Besarnya 2 kali besar bulan bumi dengan kepadatan kira-kira 1 ½ kali kepadatan planet Markurius. Satelit-satelit lain diantaranya : Tetis, Mimas, Enkeladus, Rhea, Lapetus, dan Hiperion.
C. Profil Planet Mars
Mars, si planet merah, dinamai dengan nama dewa perang Romawi. Mars berukuran lebih kecil dari bumi. Rata-rata panjang diameternya 6.780 km, lebih sedikit dari ½ garis tengah bumi. Perbandingan massa bumi dengan massa mars adalah 100 : 11. perbandingan kepadatan Mars dengan kepadatan bumi adalah 70 : 100.
Jumlah cahaya dan panas yang diterima oleh Mars dari Matahari, pada tiap-tiap permukaannya kurang dari ½ yang diterima bumi. Suhu di Mars berkisar dari dingin ekstrem – yang cukup untuk membekukan gas karbondioksida menjadi “es kering” – sampai panas ekstrem – yang cukup untuk mencairkan es biasa.
Jarak rata-rata Mars dari Matahari adalah sekitar 228.000.000 km. Di perihelion – titik terdekat dengan Matahari – jaraknya sekitar 203.000.000 km; sedangkan, di opelion – titik terjauh dari Matahari – jarak Mars sekitar 250.000.000 km.
Pada saat berada pada posisi terdekat dengan bumi, Mars mempunyai 3 kali lipat kemilauan Sirius, bintang tercerah sesudah Matahari. Mars mengelilingi Matahari dalam 687 hari kita (1 tahun 10 ½ bulan), berjalan di lintasannya dengan kecepatan rata-rata 24 km per detik. Panjang hari Mars adalah 24 jam 37 menit 23 detik.
Di dalam teleskop, Mars terlihat seperti sebuah cakram kecil dengan tanda-tanda merah, gelap, dan putih. Berbagai daerah merah, yang menutup hampir ¾ permukaan, disebut kontinen (latin : “benua”). Daerah-daerah gelap adalah maria (latin : “laut”).
Mars mempunyai berbagai gunung tinggi dan plato, gunung berapi raksasa, kawah-kawah dengan garis tengah berkilo-kilo meter, dataran luas, lembah, karang curam, punggung bukit bergerigi, jurang yang lebih dalam dari Grand Canyon di AS, bukit pasir, goresan panjang, dan celah-celah, atau lembah yang memanjang dalam jarak yang besar. Gunung berapi tertingginya, Olympus Mons, lebih tinggi dari puncak tertinggi di permukaan bumi.
Tudung kutub Mars diketahui terdiri dari air beku, bukan es karbondioksida seperti yang diyakini sebelumnya. Selain itu, planet ini, menurut para peneliti memiliki satu lapisan permofrost, satu lapisan tipis air beku di bawah permukaan tanah yang terdiri dari tanah dan batuan.
Menurut suatu teori, sumbu rotasi Mars berubah dengan lambat berkenaan dengan Matahari. Akibatnya, sekali setiap beberapa puluh ribu tahun, tudung kutub Mars menjadi panas yang cukup untuk mencair.
Selimut udara Mars terlalu tipis untuk melindungi sebagian besar permukaannya dari dingin dan radiasi ruang angkasa. Sementara itu, tekanan udara pada permukaan Mars sama dengan tekanan pada beberapa kilometer di atas gunung tertinggi di bumi. Ionosfer Mars lemah, sehingga radiasi berbahaya dari matahari dan dari ruang angkasa dengan mudah mencapai tanah.
Secara kimiawi, atmosfir Mars terdiri dari sedikit sekali lapisan oksigen, nitrogen, dan uap air. Gas utama dari Mars adalah karbondioksida, namun suatu massa besar hidrogen juga mengelilingi planet itu.
Mars mempunyai 2 buah satelit, ditemukan pada tahun 1877 oleh astronom Amerika, Asaph Hall, ia menamainya “Deimos” dan “Fobos” (“teror” dan “rasa takut”), seperti nama 2 anak laki-laki yang mengawal dewa Mars dalam mitos, kedua bulan itu bentuknya tidak teratur dan sangat kecil. Deimos, bulan luar, berukuran 9 – 11 km, mengelilingi Mars pada jarak rata-rata sekitar 19.300 km di atas permukaan Mars selama 30 jam 18 menit 1 x putaran. Sementara Fobos, bulan dalam, berukuran sekitar 16 km – 22 km, berada hanya kira-kira 6.000 km di atas permukaan Mars dengan masa orbit 7 jam 39 menit (..........,1986).
Referensi
......................................., 1986. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid I : Astronomi dan Pengetahuan Angkasa (Edisi Bahasa Indonesia)