Wanita merupakan makhluk ciptaan-Nya yang istimewa. Dikaruniai perasaan yang lebih lembut daripada lelaki. Dikarunia rahim yang nantinya akan melahirkan generasi-generasi yang sholeh dan sholehah. Sangking istimewanya, ada sebuah perumpamaan yang mengatakan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Wanita yang kelak akan menyandang gelar istimewa; ibu. Akan menjadi perempuan yang pertama kali mengajarkan kata-kata, bahasa, nada, dan apa saja yang membuat anaknya bahagia. Menjadi perempuan yang pertama kali mengajari anaknya memakai sepatu. Ibu, nama suci yang diizinkan Allah untuk pertama kali anaknya ucapkan, jauh sebelum nama-nama-Nya. Perempuan yang tak pernah dicemburui Allah untuk dicintai manusia jauh mendahului-Nya. Sebab mencintainya berarti mencintai-Nya. Betapa istimewanya ibu dimata Allah SWT.
Wanita sejatinya menjadi sosok inspirasi dalam kehidupan. Wanita juga seyogyanya menjadi sumber energi bagi suaminya, buah hatinya, lingkungannya, dan setiap orang yang berinteraksi dengannya. Wanita juga seharusnya menebar pesona ke semua arah kehidupan. Keterpesonaannya tidak hanya lahir dari paras manis dan auranya. Tidak juga dari materi atau strata sosialnya. Tapi, ilmu yang meghiasi dirinya membuat keterpesonaan itu semakin memesona. Namun, Rasululullah SAW menyebutkan bahwa penghuni neraka lebih banyak dihuni oleh wanita sebagaimana dalam hadits.
“Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu“.
Inilah yang menjadi kekhawatiran setiap wanita muslimah saat ini. Bagaimana mungkin jumlah penghuni neraka lebih banyak wanita, padahal jumlah wanita di bumi lebih banyak daripada laki-laki. Inilah suatu kemirisan. Padahal, mudah sekali bagi wanita untuk masuk surga. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Jika seorang wanita telah menuanaikan shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluannya dari yang haram, dan taat kepada suaminya, maka masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu mau.” (HR. Ahmad)
Menurut hadits di atas ada empat kriteria wanita dijamin masuk surga melalui pintu manapun, antara lain:
1. Shalat Lima Waktu
Shalat merupakan perintah Allah SWT pada semua umatnya melalui Rasulullah SAW. Dalam hal ini, sholat tidak hanya diwajibkan bagi laki-laki. Namun juga bagi wanita. Sama pahalanya bagi lelaki maupun wanita. Yang membedakan hanya jika sholat berjama’ah, laki-laki menjadi imam, perempuan menjadi makmum. Sholat merupakan perintah Allah SWT kepada semua hambanya yang beriman. Sholat juga merupakan amalan pertama yang akan ditanyakan di alam kubur kelak. Sholat jugalah yang membedakan amalan wanita-wanita muslimah dengan wanita-wanita kafir lainnya. Menunaikan sholat lima waktu sangatlah mudah, tidak menghabiskan banyak waktu. Sholat juga merupakan cermin wanita sholehah, sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Tentu hanya jika sholat itu didasarkan semata-mata karena Allah SWT, sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Kita bisa bercinta dengan Allah melalui sholat. Semua doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan atas izin-Nya. Alangkah senangnya seorang suami jika bisa memiliki istri yang taat menjalankan sholat. Mereka sholat berjamaah. Alangkah nikmatnya pahala bagi wanita yang sholat dan mengajarkan anak-anaknya untuk sholat.
2. Puasa Ramadhan
Puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Puasa merupakan bagian dari eriman kepada Allah SWT. Puasa Ramadhan juga merupakan perintah Allah yang wajib kepada semua umatnya yang beriman. Sebagaimana dalam firman-Nya yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah (2): 183)
Dengan berpuasa akan menjadikan kita sebagai wanita yang bertakwa. Orang-orang yang bertakwa sangat istimewa kedudukannya di mata Allah SWT. Dan, tahukah Anda, pintu surga Ar-Rayyan dikhususkan hanya bagi orang-orang yang berpuasa? Sebagaimana dalam hadits dari Sahl bin Sa’ad dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Bahwasanya surga mempunyai pintu yang bernama Ar-Rayyan.” Beliau bersabda lebih lanjut, “Pada hari kiamat nanti akan dikatakan, “Dimana orang-orang yang berpuasa? Kemarilah ke (pintu) Rayyan.” Setelah orang yang berpuasa terakhir sudah masuk, maka ditutuplah pintu tersebut.” (HR. Bukhari)
3. Menjaga Kemaluannya dari yang Haram
Sesungguhnya seorang perempuan pada dasarnya harus menutupi tubuhnya pada setiap kondisi. Ketika seorang perempuan melepaskan penutup ini, dan membuka hal-hal yang disuruh oleh Allah SWT untuk menutupinya, maka berarti dia telah melakukan perbuatan durhaka kepada Allah SWT. Maksud dari menutupi kemaluan disini adalah dengan memakai pakaian yang menutupi aurat. Menjaga kemaluan disini juga termasuk menjaga kehormatan diri. Ciri inilah merupakan kunci dari keshalihan seorang istri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shaleh. Lelaki yang memiliki istri dengan karakteristik seperti ini berarti telah memiliki harta simpanan yang terbaik. “Wanita yang paling baik adalah wanita (istri) yang apabila engkau memandangnya menggembirakanmu, apabila engkau menyuruhnya dia pun menaati, dan apabila engkau pergi dia juga memelihara dirinya dan hartamu.” (HR. Thabrani)
4. Taat kepada Suaminya
Ketaatan kepada suami merupakan pintu keselamatan bagi wanita untuk meraih kenikmatan yang kekal dan abadi di surga. Ada pepatah mengatakan, ketika belum menikah, surga kita berada pada kedua orang tua kita, ketika telah menikah, surga kita berada pada suami kita. Yang dimaksud ketaatan disini adalah taat pada suami selain kemaksiatan. Misal, taat dalam melayani suami. Apabila seorang istri menolak untuk melayani suami, maka malaikat akan melaknatinya sampai pagi, sebagaimana sabda Rasulullah:
“Apabila suami memanggil istrinya menuju pembaringan, kemudian istri menolak, dan suami semalaman dalam keadaaan marah, maka para malaikat melaknati wanita itu hingga waktu pagi.” (HR. Abu Daud)
Lalu bagaimana dengan wanita yang belum bersuami? Apa masih bisa masuk surga? Coba simak penggalan dari novel Bidadari-bidadari Surga karya Darwis Tere Liye berikut:
“Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena kekurangan fisik, tidak ada kesempatan, atau tidak pernah ‘terpilih’ di dunia yang amat mencintai harta dan penampilan wajah) yakinlah, wanita-wanita sholehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, bersedekah dan berbuat baik dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa.”
Nah, sudah paham bukan? Selain bisa masuk ke Surga melalui pintu manapun, kita bahkan bisa membuat bidadari-bidadari surga menjadi cemburu dengan kesholehan kita. Bahkan apabila kita bisa menjaga diri dan iman kita dalam kesendirian (belum bersuami) maka kelak kitalah yang akan menjadi bidadari-bidadari surga.
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar-Rahmaan (55): 70)
Semoga bermanfaat. Terima kasih :)