PENGERTIAN GAHARU : 
Gaharu merupakan substansi aromatic berupa gumpalan yang terdapat diantara sel-sel kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami maupun buatan. Pada umunya terjadi pada pohon gaharu jenis Aquilaria spp. Gaharu juga biasa disebut dengan Karas/Alim/Garu dll.
POHON PENGHASIL GAHARU :
Pohon Penghasil Gaharu (Aquilaria spp.) adalah spesies asli Indoneisa. Beberapa spesies gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah : Aquilaria malaccensis, A. microcarpa, A. beccariana, A. hirta, A. filaria, dan Gyrinops verstegii, serta A. crassna asal Kamboja.
MANFAAT POHON GAHARU :
Gaharu mengandung essens yang disebuat sebagai minyak essens (essential oil) yang dapat dibuat dengan ekstraksi atau penyulingan dari gubal gaharu. Essens gaharu ini digunakan sebagai bahan pengikat (fixative)  dari berbagai jenis parfum, kosmetika, dan obat-obatan herbal. Selain itu, serbuk tatu abu dari gaharu digunakan sebagai bahan pembuat dupa/hio dan bubuk aroma therapy.
Daun pohon gaharu bisa dibuat menjadi teh daun pohon gaharu yang membantu kebugaran tubuh. Senyawa aktif Agarospirol yang terkandung dalam daun pohon gaharu dapat menekan sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan efek menenangkan, teh daun gaharu juga ampuh untuk obat anti mabuk.
Ampas dari sulingan minyak dari marga Aquilaria di Jepang dimanfaatkan sebagai kamfer anti ngengat dan juga mengharumkan isi lemari. Oleh masyarakat tradisional Indonesia gaharu digunakan untuk obat nyamuk dengan cara membakar kulit atau kayu gaharu sampai berasap. Aroma harum itulah yang tidak disukai nyamuk. (sumber : majalah Trubus).
Gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di negara-negara Timur Tengah yang digunakan sebagai dupa untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio. Minyak gaharu merupakan bahan baku yang sangat mahal dan terkenal untuk industri kosmetika seperti parfum, sabun, lotions, pembersih muka, serta obat-obatan seperti obat hepatitis, liver, anti alergi, batuk, penenang sakit perut, rheumatik, malaria,TBC, kanker, asthma,tonikum, dan aroma therapy.
PROSPEK BISNIS GAHARU :
Sebanyak 2000 ton/tahun gaharu memenuhi pusat perdagangan gaharu di Singapura. Gaharu tersebut 70% berasal dari Indonesia dan 30% dari negara Asia Tenggara lainnya. Hutan alam sudah tidak mampu lagi menyediakan gaharu. Gaharu hasil budidaya merupakan alternatif pilihan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dunia secara berkelanjutan.
Jika satu pohon menghasilkan10kg gaharu (semua kelas), maka diperlukan pemanenan 200.000 pohon setiap tahunnya.
Dengan harga dari Rp.500.000 s.d Rp. 30juta/kg tergantung asal spesies pohon dan kualitas pohon. Minyak gaharu yang disuling  dari gaharu kelas rendah (kemedangan) memiliki harga mulai dari Rp. 50.000 s.d Rp. 100.000/ml maka keuntungan dari budidaya gaharu dapat mengubah tingkat kesejahteraan masyarakat.
PT. SBS GAHARU akan memakai sistem bagi hasil, dimana hasil gaharu petani akan dibeli oleh perusahaan dengan rumus 35:65, artinya PT.SBS GAHARU 35% dan petani mendapat 65%.
Berinvestasi di pohon gaharu sangatlah menggiurkan, karena dalam 5-8 tahun anda dapat menghasilkan sedikitnya Rp. 10juta/pohon. Dengan sistem inokulasi anda dapat panen lebih awal.

CARA PEMUPUKAN TANAMAN GAHARU :
  • Pemupukan dilakukan 3 - 4 kali dalam setahun selama 3 tahun untuk mendapatkan besaran s.d 4cm setahun
  • Pemupukan menggunakan pupuk kandang atau kompos
  • Sangat baik bila dikombinasikan dengan Pupuk Organik Cair
  • HINDARI PUPUK KIMIA, karena PUPUK KIMIA dapat mempengaruhi aroma, menurunkan harga jual, serta merusak tanah

A. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENANAM POHON GAHARU:

  • TANAH
Petani tidak perlu bingung mengenai struktur tanah untuk menanam Pohon Gaharu karena pohon ini bersifat tidak memilih tanah (0 - 1200 M dpl),  yang terpenting tanah tidak terendam air seperti sawah atau rawa.
  • POLA TANAM POHON GAHARU
  1. POLA TANAM MONOKULTUR
  • Satu areal lahan perkebunan khusus ditanami Pohon Gaharu
  • Jarak tanam yang dapat digunakan antar pohon boleh 1m x 1m, 2m x 2m, 3m x 3m (menyesuaikan lahan yang ada)
  • Setelah bibit ditanam perlu perawatan ekstra selama 6 - 12 bulan karena pohon ini adalah jenis yang perlu naungan/teduhan (40%-60% cahaya). Hindari cahaya matahari langsung mulai pukul 10.00 s.d 15.00
     2.  POLA TANAM TUMPANG SARI
  • Menanam pohon gaharu di sela-sela tanaman lainnya
  • Penanaman Tumpang Sari bersama dengan pohon sawit, karet, sengon, jabon, mahoni, dapat juga ditanam bersama tanaman pertanian lainnya seperti cabai, buah-buahan, tomat, singkong, jagung, dll
  • Pohon Gaharu dapat pula ditanam disekeliling pekarangan rumah, Masjid, Sekolahan, Perkantoran atau disekeliling kolam ikan dan peternakan
  • Dengan cara ini disela-sela lahan yang kosong dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin sambil menunggu 5-6 tahun untuk panen Gaharu
B. CARA MENANAM POHON GAHARU :
  1. Buat lubang untuk menanam bibit gaharu dengan ukuran 40cm x  40cm x  40cm


      2. Isi   lubang dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 2 sampai 5 kg dicampur dengan tanah
        3. Diamkan selama 2 sampai 4 minggu baru kemudian bibit siap untuk ditanam













.