Ada apa denganmu, Intan?
Kau duduk terpaku sendirian. Meringkuk di tengah keramaian. Kesepian? Bukankah itu ironi?
Di depanmu gadis-gadis remaja sibuk bercanda; melirik remaja lelaki yang tampan di depan mereka, saling berbisik, saling tertawa genit. Di kananmu sepasang muda mudi sedang memadu kasih; saling metatap hangat khas orang yang sedang di mabuk cinta. Di kirimu seorang ibu menggendong anaknya, di dampingi suami yang begitu siaga. sangat terlihat raut kebahagiaan di wajah mereka. Dan dibelakangmu, sepasang kakek nenek duduk bersebelahan. Tangan kanan si kakek merangkul bahu si nenek. Sedangkan tangan kirinya memegang tangan istrinya itu. Duhai, mesra sekali.
Kamu, intan? Kau termangu seorang diri. Menatap langit biru yang cerah dengan tatapan kosong. Menarik napas yang sesak, lalu menghembuskannya begitu berat. Apa yang kau pikirkan? Kau butuh teman? Kau iri dengan yang kau lihat sekarang? Kau ingin seperti mereka, mempunyai teman? Bukankah kau punya banyak teman? kemana mereka? Kau merasa mereka menjauhimu, padahal kaulah yang menjauh.
Sungguh ironi. Kau berada di tengah keramaian, tapi kau merasa kesepian. Bangunlah, Intan. Lihat, banyak yang ingin berteman denganmu. Cobalah, lihat sekitarmu. Semua menyayangimu. Berhentilah merasa sendiri. Datangi mereka, katakan, kau sangat membutuhkan mereka..
Bangunlah, Intan.. :’)