PENYALAHGUNAAN FORMALIN
Oleh
Alin Nafik Hapsari (01)
6340
XI IPA 3
SMA NEGERI 2 UNGARAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan izin dan ridhanya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam. Semoga tercurah pula kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta seluruh umatnya yang setia.
Kepada semua pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini, penulis merasa hanya dapat mengucapkan terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT. membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang berjudul “PENYALAHGUNAAN FORMALIN” ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa, maupun isinya. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Ungaran, 27 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Bahan yang Terkandung Dalam Formalin 3
B. Penyalahgunaan Formalin 4
C. Dampak Penyalahgunaan Formalin 4
D. Cara Menghindari atau Membedakan Bahan Berformalin 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
C. Penutup 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini, selera makanan masyarakat sangat variatif. Sehingga mau tak mau para pedagang makanan juga dituntut untuk menjadi lebih kreatif supaya dapat bersaing di pasaran. Banyak cara yang dilakukan oleh para pedagang maupun pemroduksi makanan untuk dapat menarik pelanggan. Ada yang menggunakan cara yang sportif, misalnya menciptakan menu masakan baru, menciptakan variasi penyajian, dan lain-lain. Namun ada juga yang menggunakan cara-cara curang. Yaitu menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya supaya dagangannya dapat laku di pasaran dan mengurangi kerugian apabila bahan tersebut tidak terjual habis. Salah satu bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh para oknum penjual curang ini adalah formalin. Formalin yang berbahaya jika mengendap di dalam tubuh, harus kita hindari. Tetapi karena sudah berjamurnya para pedagang curang yang menggunakan formalin, didukung pula penjual formalin yang semakin mudah ditemukan, maka kita juga harus memiliki pengetahuan tentang formalin sehingga kita dapat menghindari penyalahgunaan formalin.
Berbagai media telah mencoba menyampaikan dampak penyalahgunaan formalin. Dari mulai televisi, Koran, majalah, pamphlet, maupun selebaran yang dapat kita temui dimana-mana. Namun, tampaknya masih banyak juga pembeli makanan yang acuh tak acuh terhadap peringatan akan bahaya formalin tersebut. Mereka kebanyakan hanya berpikir bahwa makanan tersebut murah dan lezat, tanpa memperhatikan komposisinya. Apalagi para pembeli yang sebagian besar merupakan pegawai pabrik maupun kantoran yang tidak memiliki cukup waktu untuk memasak, mereka akan lebih sering memilih membeli makanan yang ada di pinggir jalan. Mereka tidak berpikir apakah makanan tersebut berpengaruh terhadap kesehatan mereka sendiri atau tidak. Jika mereka lebih sering dan sudah terbiasa membeli makanan yang ternyata mengandung formalin, maka akan sangat berbahaya efeknya.
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut, saya merasa harus memberikan pengetahuan dan informasi mengenai bahaya-bahaya formalin jika dikonsumsi, dan juga cara menghindari makanan yang mengandung formalin. Meskipun sudah banyak media yang memberikan informasi mengenai formalin, tetapi faktanya, para pembeli masih tetap bersikap acuh tak acuh. Sehingga, masih diperlukan lagi pemberi informasi tentang formalin. Supaya para pembeli tidak terlalu banyak yang menanggung resiko mengonsumsi formalin. Pengetahuan dan informasi tersebut akan saya cantumkan seluruhnya di makalah ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita rumuskan beberapa permasalahan :
1. Apa yang terkandung dalam formalin sehingga formalin disebut bahan kimia berbahaya?
2. Apa saja bentuk penyalahgunaan formalin?
3. Apa saja dampak penyalahgunaan formalin?
4. Bagaimana cara menghindari penyalahgunaan formalin?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
· Bagi siswa
Dapat menambah pengetahuan tentang formalin sebagai tugas membuat makalah untuk mendapatkan nilai tugas pelajaran TIK.
· Bagi umum
1. Memberikan pengetahuan tentang formalin, dampak penyalahgunaan, dan cara menghindari penyalahgunaan formalin sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir mengenai makanan yang mereka makan apakah berformalin ataupun tidak
2. Mengurangi kecemasan masyarakat
3. Menegaskan tentang bahaya formalin yang mengendap di tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Bahan yang Terkandung dalam Formalin
Formalin adalah Formaldehida (CH2O) yang dilarutkan ke dalam air. Formalin ditemukan oleh August Wilhelm von Hofman pada tahun 1868. Namun baru diketahui fungsinya sebagai pembasmi kuman pada tahun 1888.
Seiring berjalannya waktu, fungsi-fungsi lain dari formalin mulai ditemukan. Sebagai contoh, dalam bidang industri, formaldehida digunakan sebagai bahan baku untuk membuat polimer getah (resin polymer), yang merupakan bahan baku dari benda-benda di sekitar kita yang kita butuhkan untuk hidup nyaman dalam era modern ini. Misalnya furniture, casing telepon, cat, komponen mobil, tekstil, dst. Formaldehida bahkan digunakan sebagai pengawet kosmetik dan antiseptic di industri farmasi.
Formaldehida dapat menghambat enzim DNAse yang menyebabkan proses dekomposisi (perusakan) DNA sehingga formaldehida digunakan sebagai pengawet. Dengan terhambatnya kerja DNAse, membrane sel menjadi stabil dan perusakan sel (cell lysis) tidak terjadi. Formaldehida juga dapat membuat “jembatan amine” yang menghubungkan asam amino satu dengan yang lain, sehingga bisa menunggu metabolism sel hidup. Inilah sebabnya formaldehida sangat ampuh membunuh kuman-kuman dan sering digunakan sebagai disinfektan.
Dilihat dari rumus kimianya, formaldehida jelas bukan ditujukan untuk makanan. Rumus kimia Formalin adalah CH2O. Padahal, karbon (C) yang menjadi salah satu unsur pembentuk formalin adalah bahasa latin dari arang. Itu artinya, di dalam formalin, terdapat unsur arang. Maka, apabila kita memakan makanan yang mengandung formalin, maka secara tidak langsung, kita juga memakan arang.
Seperti yang kita tahu pula, arang didapatkan dengan memanaskan kayu atau tulang. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Benda ini, arang, pada awalnya digunakan sebagai pengganti mesiu. Ia juga digunakan dalam metalurgi sebagai reducing agent, walaupun sekarang sudah ditinggalkan. Sebagian orang menggunakan arang sebagai media gambar. Media gambar yang dimaksud adalah pensil. Isi pensil yang kita gunakan menggambar maupun menulis terbuat dari karbon atau arang yang terkandung di dalam formalin yang sering digunakan pedagang sebagai pengawet makanan yang kita konsumsi.
B. Penyalahgunaan Formalin
Kemampuan formaldehida dalam mengawetkan dan membunuh kuman, menyebabkan penyalahgunaannya sebagai bahan pengawet makanan seperti tahu maupun mie basah. Seperti kita ketahui, miroba dapat tumbuh dengan subur dan pesat di lingkungan berprotein tinggi seperti tahu yang dibuat dari kacang kedelai. Karena pertumbuhan mikroba tinggi, maka makanan berprotein lebih cepat basi atau tidak layak makan. Sehingga apabila pedagang tidak menggunakan formalin, pedagang tersebut akan merugi karena makanan jualannya tidak bisa bertahan lama. Selain penggunaan pada tahu dan mie basah, ada pula pedagang yang menggunakannya untuk mengawetkan ikan dan usus ayam yang dijual di pasar, sehingga tidak cepat rusak dan tidak dikerumuni lalat. Ikan dan usus yang rusak dan dikerumuni lalat jelas tidak disukai oleh pembeli. Sehingga pedagang menambahkan formalin di dagangan mereka. Padahal, seharusnya mereka para pedagang tahu bahwa dampak penggunaan formalin itu sangatlah berbahaya.
C. Dampak Penyalahgunaan Formalin
Formalin menyerang kelenjar mukosa pada tubuh manusia, sutuhnya menimbulkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh NCI (National Cancer Institue) di Amerika menunjukkan bahwa para petugas anatomis (pembuat preparat biologi dari makhluk hidup untuk penelitian) atau yang bekerja di pengawetan mayat, lebih beresiko terkena kanker otak dan leukemia karena sering berinteraksi dengan formalin. Penelitian lain juga menunjukkan kaitan formaldehida dengan resiko kanker saluran pernafasan (hidung dan tenggorokan).
Dari sumber lain, ditemukan lebih banyak lagi bahaya formalin. Seperti :
· Formalin di udara berbau tajam menyesakkan, merangsang hidung, tenggorokan dan mata
· Dampak buruk bagi kesehatan pada seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan akut atau paparan yang berlangsung kronik
· Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen (menyebabkan kanker), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif
· Orang yang mengonsumsinya (akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah
· Uap dari formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia
· Jika sampai tertelan, orang tersebut harus segera diminumkan air banyak-banyak dan diminta memuntahkan isi lambung
· Gangguan pada persarafan berupa susah tidur, sensitive, mudah lupa, sulit berkonsentrasi
· Pada wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Pada penelitian binatang menyebabkan kanker kulit dan kanker paru
· Formalin disamping masuk melalui alat pencernaan dan pernafasan, juga dapat diserap oleh kulit
· Formalin juga termasuk zat neurotoksik, karena bersifat racun dan dapat merusak syaraf tubuh manusia dalam dosis tertentu
· Informasi menurut system keamanan pangan terpadu menyebutkan bahwa jika formalin terminum minimal 30 ml (sekitar 2 sendok makan) dapat menyebabkan kematian.
D. Cara Menghindari dan Membedakan Bahan Berformalin
Membedakan bahan berformalin dan tidak berformalin sebenarnya mudah. Terlebih ketika kita sudah mengetahui ciri-ciri bahan berformalin. Berikut beberapa tanda bahan yang mengandung formalin.
Ikan
· Berwarna putih bersih dan dagingnya kenyal
· Insang tidak berwarna merah segar melainkan merah tua
· Pada suhu 25° bisa tahan hingga beberapa hari. Sebagai uji sederhana, coba suguhkan ikan yang baru saja Anda beli pada kucing. Bila kucing tidak mau memakan bahkan pergi, itu pertanda ikan yang Anda beli mengandung formalin atau bahan-bahan kimia lainnya
· Tidak ada bau amis khas ikan, melainkan bau menyengat khas formalin
Ayam potong
· Berwarna putih bersih
· Pada suhu kamar bisa awet hingga beberapa hari
Tahu
· Memiliki bentuk yang sangat bagus dan kenyal
· Tekstur sangat halus, tak mudah hancur
· Pada suhu 25° bisa tahan sampai 3 hari, di dalam pendingin tahan hingga 2 minggu.
· Bau cukup menyengat serta aroma khas kedelai sudah tidak begitu terasa lagi
Mie basah
· Baunya sedikit menyengat
· Pada suhu ±25° (suhu kamar) bisa tahan hingga 2 hari, sedangkan bila disimpan di dalam pendingan (suhu 10°) bisa awet hingga lebih dari 15 hari
· Mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak, tidak lengket dan sangat kenyal (tak mudah putus)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah saya jabarkan ini, dapat ditarik kesimpulan :
1. Formalin sesungguhnya bukanlah bahan pengawet untuk makanan
2. Formalin akan sangat berbahaya ketika dikonsumsi oleh manusia dalam dosis tertentu
3. Berbagai pihak telah meneliti dampak pengkonsumsian formalin. Dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa formalin tidak boleh dikonsumsi. Ini merupakan suatu bukti yang kuat bahwa formalin sangat tidak diperbolehkan apabila bercampur dengan makanan maupun berinteraksi dengan manusia.
B. Saran
1. Sebaiknya para pedagang mencari ide yang kreatif supaya barang dagangannya laku dan mendapatkan laba. Bukan menggunakan cara curang dengan menambahkan formalin.
2. Pembeli harusnya lebih selektif ketika memilih makanan yang dijual sehingga tidak merugikan diri sendiri
3. Media-media pemberi informasi sebaiknya memperkeras kerjanya sehingga para pembeli tidak mengacuhkan pengetahuan yang disampaikan melalui media.
C. Penutup
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai penyalahgunaan formalin. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan penyalahgunaan formalin.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php/component/content/article/221-bahaya-formalin-untuk-kesehatan