Bertemu (Khayalan)

Kamu percaya pada takdir? Aku percaya. Selalu berusaha percaya, tepatnya.

Hari itu, bulan Oktober. Di Sabtu siang, hari yang seharusnya aku diam di rumah. Menikmati liburan seperti Sabtu-Sabtuku yang biasanya. Tapi hari itu berbeda. Aku harus ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas kuliah bersama teman. Aku selalu senang menuju tempat itu, tempat favoritku. Aku selalu – diam-diam – berharap bisa bertemu dengannya di sana.

Perpustakaannya cukup luas, ada ruang baca yang menjadi favoritku. Terkadang aku sering hampir tertidur karena angin sepoi-sepoi selalu menggodaku untuk tidur. Sabtu itu memang berbeda dari biasanya. Aku tidak mengantuk. Aku sibuk mencari buku-buku referensi. Sibuk menuju rak demi rak; mencari. Terus mencari, mengambil buku yang mungkin penting, mencari, mengambil lagi, dan mencari lagi. Hingga di ujung rak pertama dari kanan pintu itu, tiba-tiba, Degg! dia muncul di depanku, dari balik rak. waktu seakan berjalan lambat. Orang-orang di sekitarku seakan melakukan gerakan slow motion. Kami saling bertatap. Satu detik, semenit, lima menit. Aku diam, dia pun sama. Oh Tuhan, apakah ini jawaban dari semua doa-doaku? Mengapa setelah terjawab, justru aku tak tahu harus berbuat apa?

“Hai.” Katamu memulai percakapan “pertama”kita

“Oh, hai juga. Ngapain disini?”. Pertanyaan bodoh. Jelas mau membaca lah. Umpatku dalam hati.

“Baca.” Katamu. Tuh kan!

Lalu kita ngobrol (cukup) banyak hal; menanyakan kabar satu sama lain, kesibukan, sekolah, keluarga, dan pacar – jika ada. Satu pertanyaan, satu jawaban, tertawa kecil, terdiam lima menit, bertanya lagi, jawab lagi, tertawa lagi, terdiam lima menit. Aneh sekali siklus percakapan kita saat itu. Namun aku sangat menikmatinya.

Aku senang. Sangat senang, tepatnya. Tuhan, terima kasih telah menjawab doaku. Meski tidak lama, setidaknya aku tahu kalau dia baik-baik saja. Setidaknya rindu ini terobati, meski hanya sesaat. Dan meski rindu ini muncul lagi saat dia tak ada. Tak mengapa.

Kutitip segala rasa ini, Tuhan. Karena jika bukan Engkau, siapa lagi yang terbaik dalam menjaga?













.