Madrasah Tsanawiyah sebagai lembaga pendidikan umum perlu dikembangkan peran dan fungsinya agar pembinaan peserta didik dapat berlangsung optimal, tentu dengan manajemen dan kepemimpinan madrasah yang baik. Dimana untuk memanajemen lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah meliputi perberdayaan personil madrasah, perbaikan kurikulum, pembinaan pribadi, keterampilan dan disiplin siswa, serta mengembangkan sarana dan prasarana yang diupayakan serta serta optimalisasi melalui upaya membangun hubungan baik dengan masyarakat akan terwujud manakala pemimpin madrasah berorientasi pada peningkatan kualitas. Terdapat beberapa hal yang tengah dihadapi Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren dalam melakukan pengembangannya. Pertama, image Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan kelas dua, tradisional, dan bahkan teropinikan sebagai lembaga yang melahirkan terorisme, telah mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk meninggalkan dunia madrasah dan pesantren
A. Keberadaan Manajemen Lembaga dan Manajemen Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren
B. Manajemen Lembaga dan Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah dan Pesantren
Di Indonesia istilah kuttab lebih dikenal dengan pesantren yaitu lembaga suatu lembaga pendidikan Islam. Tujuan terbentuknya pondok pesantren merupakan sebagai sarana pembinaan anak didik. Sebagaimana dalam pesantren memakai manajemen dan system yang berbeda dengan sekolah umum lainnya, yang antaranya yaitu :
- memakai system tradisional dan memiliki kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modernt.[6]
- kehidupan yang lebih demokrasi melalui program ekstrakurikuler.
- penanaman mental yang kuat seperti, kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, percaya diri, dan keberanian hidup
Sedangkan pendidikan di madrasah Tsanawiyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang benar-benar memenuhi elemen-elemen institusi yang lebih sempurna disbanding dengan pendidikan di pesantren. Dimana elemen-elemen tersebut adalah:
- utility (kegunaan dan fungsi) mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat
- Aktor (pelaku) : berperan dalam melaksanakan fungsi lembaga
- Organisasi : menghubungkan antara para pelaku (actor)
- Share in Society (tersebar dalam masyarakat) : memberikan dan menanamkan nilai, ide dan sikap dominan
- Sanction (Sanksi): institusi berhak memberikan hukuman dan imbalan apabila berbuat sesuatu yang melanggar dan menjalankan program
- Ceremony (upacara, ritus, dan symbol): upacara yang dilakukan untuk pengikat status, seperti wisuda
- Resistance to Change (menentang Perubahan): institusi ber-orientasi terhadap status qou yang akan menimbulkan problem baru.[7]
C. Peluang dan Tantangan Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren
Daftar Pustaka
|
Lihat FootNote Makalah Pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Pondok pesantren |