CINTA MEMBACA
Rajin baca banyak tahu, malas baca sok tahu
Umumnya bersedekah itu dengan memberikan makanan atau uang untuk membeli makanan kepada orang yang lapar. Tapi suatu hari ketika saya tiba di perpustakaan Daerah Sumatera Utara, saya mendapat sedekah berupa kliping koran dari seorang petugas yang saya lihat merupakan petugas senior di perpustakaan tersebut. Saya sempat terheran-heran karena baru kali ini saya melihat orang bersedekah dengan memberikan lembar-lembar kliping koran. Namun setelah saya membaca artikel yang ada didalamnya saya sadar ini lebih berharga daripada sekedar makanan karena saya menemukan kalimat kalimat seperti:
Perut yang kosong tidak lebih berbahaya daripada otak yang kosong
Rajin baca banyak tahu, malas baca sok tahu
Tanpa ilmu anda akan mudah digoyahkan, dan lain-lain.
Kita sudah mencari ilmu dari TK, SD, SMP, SMA, hingga ke universitas. Tapi itu tidak cukup karena ilmu pengetahuan terus berubah dan berkembang, selalu ada hal-hal baru yang perlu kita ketahui dan mengerti. Karena itulah maka kita harus rajin membaca.
Membaca adalah jendela dunia.
Kebanyakan orang Indonesia menjadikan membaca sebagai sekedar hobipadahal seharusnya membaca itu suatu kebutuhan. Makanya jangan heran Reading Index atau Indeks membaca Indonesia bedasarkan data UNESCO sangat rendah yaitu 0,009. Bandingkan dengan Amerika Serikat 53, Jepang 38, Malaysia 15.
Kalau dirata-ratakan orang Indonesia hanya sembilan judul buku per sejuta penduduk per tahun. Naas memang, padahal sekarang ini kita dapat dengan mudahnya mengakses buku di perpustakaan dan internet, GRATIS.
Ada banyak manfaat yang kita dapat jika kita rajin membaca:
1. Ahli otak dan saraf, Baroness Susan Greenfield, mengatakan bahwa membaca dapat membantu memperpanjang rentang perhatian pada anak-anak dan meningkatkan kemampuan berpikir jernih. Terutama dongeng atau novel. Struktur cerita yang memiliki awal, tengah, dan akhir mendorong otak untuk berpikir secara berurutan unutk menghubungkan sebab-akibat dan konsekuensi serta signifikansi.
2. Bagi orang Dewasa dapat meminimasi kemungkinan terjadinya sindrom Alzheimer, yaitu terjadinya pengkerutan otak seiring bertambahnya usia.
Maka membaca seharusnya bukan lagi sekedar hobi, tapi harus menjadi kebutuhan hidup.
Begitu pentingnya cinta membaca ini maka saya harap kita semua berusaha agar semua orang disekitar kita rajin membaca dengan cara:
1. Pinjamkan mereka buku
Pada saat saya masih di SMP, saya merupakan anggota Perpustakaan Daerah Sumatera Utara. Pada saat saya berada di sekolah atau dirumah, saya dengan senang hati untuk meminjamkan mereka buku yang saya pinjam dari perpustakaan tersebut. Pasti akan ada tanggapan dari mereka seperti menyenangi dan mengagumi buku tersebut. Saya lantas memperkenalkan perpustakaan dan mengajak mereka untuk mengunjungi dan menjadi anggota disana. Akhirnya mereka mengajak kawan yang lain dan memanfaatkan perpustakaan dengan sepenuhnya.
2. Berikan hadiah dalam bentuk buku
Pada saat kita memberikan hadiah pasti dalam acara khusus dan maksud tertentu. Maka, kalau kita memberikan buku sebagai hadiah hal ini akan menjadi istimewa dan ia akan dengan senang hati memiliki pemberian kita ini. Bahkan pada saat seseorang mendapat musibah sekalipun, ketika ia mendapatkan buku yang kita berikan demi membantunya untuk bangkit dan selalu tabah dan belajar. Ini juga bisa jadi cara ampuh untuk mengajak orang mengerti arti pentingnya membaca.
Semakin banyak orang mengetahui, maka ia akan semakin mengerti bahwa ia harus mengetahui lebih banyak lagi.
Jadikanlah membaca menjadi salah satu kebutuhan pokok karena otak yang kosong lebih berbahaya daripada perut yang kosong