MAKALAH TIK
“PENGAWET TAK MEMBUAT UMUR AWET”
NAMA : RATIH TRESTYA S
NOMOR : 22
KELAS :XI IPA 3
SMA NEGERI 2 UNGARAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGAWET TAK MEMBUAT UMUR AWET”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran TIK d SMA 2 UNGARAN.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini, khususnya kepada :
1. Guru TIK SMA N 2 UNGARAN
2. Orang tua yang sudah mendukung.
3. Semua pihak tang telah mendukung.
Saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………..1
Daftar isi …………………………………………………………………....2
BAB 1 PENDAHULUAN
· Latar Belakang ……………………………………………………...............3
· Rumusan Masalah …………………………………………………..............4
· Tujuan ………………………………………………………………............4
BAB 2 PEMBAHASAN
· Pengertian bahan pengawet ……………………………………….................5
· Jenis – jenis bahan pengawet dan contohnya ……………………................…5
· Bahaya pengawet makanan ……………………………………….............…7
· Cara menghindari bahaya pengawet makanan …………………................…..7
BAB 3 PENUTUP
· Kesimpulan ………………………………………………………................8
· Saran ……………………………………………………………............….8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…..9
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman,kebutuhan akan pangan juga turut meningkat. Hal tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, banyak orang atau pedagang makanan yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Salah satu cara yang digunakan adalah memberi pengawet pada makanan. Contoh zat yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan adalah formalan dan boraks. Kedua contoh tersebut adalah bahan pengawet yang penggunaannya dilarang pada makanan. Tetapi banyak pedagang yang menggunakan zat tersebut dengan alasan-alasan lebih awet dan lebih hemat karena dengan menggunakan sedikit saja bisa mengawetkan makanan lebih lama dibanding pengawet alami. Selain itu bahan ini juga dapat dengan mudah di pasaran. Karena tidak ada pengawasan ketat dari petugas berwajib dan tidak ada sanksi yang tegas kepada pelaku juga merupakan faktor maraknya panganan berpengawet berbahaya yang berda di pasaran.
Factor lain yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya zat pengawet berbahaya pada makanan. Banyak orang tua yang membiarkan anak-anak mereka jajan sembarangan. Para orang tua terlalu sibuk pada urusan mereka sendiri. Jadi kebanyakan korban dari makanan berpengawet berbahaya adalah anak-anak. Padahal nereka adalah gnerasi penerus bangsa yang harus kita jaga dan kita lindungi.
2. Rumusan masalah
· Apa sebenarnya pengawet makanan itu?
· Zat apa saja yang merupakan pengawet makanan?
· Apa saja bahaya yang ditimbulkan akibat pengawet makanan?
· Bagaimana cara mengenali makanan berpengawet berbahaya?
3. Tujuan
1. Agar masyarakat lebih waspada terhadap makanan berpengawet berbahaya.
2. Memenuhi tugas mata pelajaran TIK.
3. Menanbah pengetahuan dan wawasan tentang makanan berpengawet berbahaya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian bahan pengawet
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti jamur (fungi), bakteri dan lainnya.
B. Jenis – jenis bahan pengawet dan contohnya
Karena menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam kadar tertentu aman di gunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan. ini dapat mengganggu kesehatan tentunya
Misalnya: Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Namun, jika dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap rawan menimbulkan gangguan kesehatan. Terlebih, ada beberapa pengawet yang statusnya masih syubhat seperti nisin dan potasium nitrat. Hal ini terkait dengan media fermentasi dan asal bahannya.
· Ada juga bahan pengawet yang dilarang
Karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidsk sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet).
· Amonium sulfat
Amonium sulfat ialah pengawet yang sering digunakan dalam roti (biasanya dicampur dalam ragi). Tapi juga bisa sebagai pembersih dan terdapat dalam pupuk tanaman.
Amonium sulfat ialah pengawet yang sering digunakan dalam roti (biasanya dicampur dalam ragi). Tapi juga bisa sebagai pembersih dan terdapat dalam pupuk tanaman.
· L-sistein
L-sistein terbuat dari bulu bebek atau rambut manusia dan dianggap protein alami karena dapat dicerna sebagai asam amino. L-sistein biasanya digunakan untuk adonan roti dan kue.
L-sistein terbuat dari bulu bebek atau rambut manusia dan dianggap protein alami karena dapat dicerna sebagai asam amino. L-sistein biasanya digunakan untuk adonan roti dan kue.
· Titanium dioksida
Titanium dioksida sering digunakan dalam tabir surya karena dapat menyerap sinar UV. Namun, zat ini juga digunakan dalam susu, salad dressings, frosting, dan creamer kopi, dan sebagainya.
Titanium dioksida sering digunakan dalam tabir surya karena dapat menyerap sinar UV. Namun, zat ini juga digunakan dalam susu, salad dressings, frosting, dan creamer kopi, dan sebagainya.
· Butylated hydroxyanisole
Butylated hydroxyanisole (BHA) ialah pengawet makanan berbasis fenol yang berfungsi sebagai antioksidan untuk makanan untuk mencegah makanan menjadi tengik. BHA dapat menyebabkan kanker dan biasanya ditemukan pada obat-obatan, makanan kemasan dan pakan ternak.
Butylated hydroxyanisole (BHA) ialah pengawet makanan berbasis fenol yang berfungsi sebagai antioksidan untuk makanan untuk mencegah makanan menjadi tengik. BHA dapat menyebabkan kanker dan biasanya ditemukan pada obat-obatan, makanan kemasan dan pakan ternak.
· Butylated hidroksitoluen
Butylated hidroksitoluen (BHT) ialah makanan pengawet mirip dengan BHA yang juga mencegah minyak dalam makanan menjadi tengik. BHA biasanya digunakan untuk kosmetik, bahan bakar jet, karet dan cairan pembalseman.
Butylated hidroksitoluen (BHT) ialah makanan pengawet mirip dengan BHA yang juga mencegah minyak dalam makanan menjadi tengik. BHA biasanya digunakan untuk kosmetik, bahan bakar jet, karet dan cairan pembalseman.
C. Bahaya pengawet makanan
Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan:
· gangguan hati,
· gangguan jantung,
· gangguan pencernaan,
· berbagai kanker dan
· gangguan ginjal.
· Tekanan darah rendah
Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah. Dalam dosis kecil, pengawet akan diserap tubuh dan efeknya baru akan dirasa setelah akumulasi (jumlah) pengawet dalam tubuh tinggi.
D. Cara menghindari bahaya pengawet makanan
· Kadar formalin hingga 60% bisa dikurangi dengan cara meredam dengan air, air leri (perasan beras) atau air garam selama 1 jam.
· Memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi.
· Lebih selektif pada makanan instan yang akan dibeli.
· Mengurangi konsumsi makanan instan.
· Meningkatkan pengawasan terhadap jajanan anak
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan dengan tujuan agar makanan lebih tahan lama. Ada pengawet yang diperbolehkan dan ada juga yang dilarang karena menimbulkan efek berbahaya. Zat tersebut antara lain formalin dan boraks. Kedua zat tersebut dapat menimbulkan berbagai pengyakit berbahaya bahkan kematian. Lebih parahnya pengawet makanan banyak terdapat pada jajanan anak. Yang berarti merusak generai penerus bangsa.
Tetapi tetap saja bahan pengawet makanan lebih banyak menimbulkan efek negative daripada efek positifnya.
B. Saran
· Untuk masyarakat pada umumnya gar lebih waspada terhadap makanan berpengawet bergahaya.
· Bagi para orang tua agar lebih memperhatukan jajanan yang dikonsumsi oleh anak.
DAFTAR PUSTAKA
healthiskesehatan.blogspot.com/.../bahaya-bahan-pengawet-makanan
healthiskesehatan.blogspot.com/.../dampak-negatif-bahan-pengawet-...
id.wikipedia.org/wiki/Pengawetan_makanan